Selasa, 13 Juni 2017

Panen Pahala dengan Memberi Makan Orang Puasa

14.48 0 Comments
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga”

Ceramah Ustadz Khalid Basalamah tentang pahala memberi makan pada orang puasa seperti sentilan buat saya. Apalagi ditambah cerita pengalaman pribadi beliau saat pertama kali menjalani Ramadhan di Masjidil Haram. Beliau bingung dengan adanya sekelompok orang yang berdiri membelakangi masjid. Mereka memeluk dan memaksa orang yang datang untuk duduk di tempat yang ditunjukkan.

Ternyata di tempat itu sudah tersedia aneka makanan seperti roti, yogurt, pisang, kurma, dan lainnya. Untuk bisa dapat “kapling” sana, orang-orang lokal itu harus pesen dulu jauh-jauh hari, nggak bisa orang pengin bagi takjil mendadak. Ah, ternyata saya mendapatkan foto dari Google yang bisa menggambarkan cerita Ustadz KHB itu.

suasana jelang buka puasa


Hadist itu shahih, bahkan Khalifah Umar bin Khattab pernah saking inginnya membuka puasakan rakyatnya, memberi rakyatnya “hanya” dengan segelas air zam-zam. Kondisi saat itu Ramadhan sudah mau habis, sementara itu beliau tidak punya apa-apa. Karena tahu pahalanya, maka beliau berusaha semampunya. Masya Allah...

Setelah tahu pahala memberi makan orang puasa, trus saya bisa apa? Saya cuma Emak-emak pengurus rumah tangga yang uang sisa belanjanya seribu dua ribu. Maka saya mengajak teman-teman saya dari Komunitas Kendal Crafter untuk patungan ngadain acara bagi-bagi takjil.

Alhamdulillah, Allah memudahkan niat saya, uang pun terkumpul. Pekan pertama, kami laksanakan di hari Jumat yang penuh berkah, 2 Juni 2017. Sayang, cuaca tidak mendukung. Hujan deras mengguyur kota santri, tempat kami akan membagikan takjil. Saya terpaksa minta bantuan yang muda-muda untuk membagikan. Alhamdulillah, mission complete! Semoga hujan ini membawa berkah buat kami, semoga rejeki kami setelah ini turun seperti derasnya hujan senja itu.




Pekan kedua, ada teman dari Komunitas Bukalapak Kendal yang ngajak join. Oke...mereka siapin minuman, kita siapin snack. Kali ini dilaksanakan hari Ahad 11 Juni, di selatan masjid Agung Kendal. Sebanyak 100 takjil kita bagikan rame-rame pada pengguna jalan yang berhenti di lampu merah. Alhamdulillah, semua berjalan sesuai rencana.


persiapan

mulai bagi2 takjil

dah selesai? foto2 dulu dong...

Demi Allah, saya tidak bermaksud riya’ ketika membuat tulisan ini. Saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar dan saya yakini, bahwa ada beberapa keutamaan memberi makan orang puasa.
~ mendapatkan pahala persis sama dengan orang yang kita beri makan, bukan cuma pahala puasanya, tapi pahala dia membaca Al Quran, sholat sunnah, dan amal lainnya.
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga”
(H.R. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
~ mintalah doa pada orang yang kita beri makan itu, karena doa mereka insya Allah makbul.
“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terdzolimi.”
(H.R. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396)
~ Allah menjanjikan surga bagi yang suka memberi makan orang lain
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang Arab Baduwi berdiri sambil bertanya, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan, wahai Rasululullah?
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”

Kini, masih ada waktu 2 pekan sebelum Ramadhan pergi. Buat teman-teman yang ingin berburu pahala memberi makan orang berpuasa, ayo segerakan. Nggak punya uang? Cukup beli makanan sesuai isi kantong kita, lalu bagikan pada orang lain yang puasa. Bisa tetangga atau orang yang kita temui di jalan. Semoga Allah membalas niat dan amal baik kita semua. Aamiin...


Kendal, 17 Ramadhan 1438 H

Minggu, 04 Juni 2017

Wisata Edutrip di Omah Herborist

16.14 0 Comments
Bus melaju dari Museum Ronggo Warsito Semarang sekitar jam 9 pagi. Di dalam bus ini hanya ada 6 penumpang, Mbak Wuri dan baby Arkan, saya, Nyi PD, dan 2 teman Nyi. Sementara di bus satunya, yang berangkat dari Gedung Indosat Simpang Lima, full Emak-emak dari Komunitas Blogger Gandjel Rel. Walau sudah beberapa kali mendengar cerita teman yang berkunjung ke Omah Herborist tapi saya belum tahu lokasinya. Ternyata bus menuju pertigaan Krapyak ke arah selatan. Baru tahu kalo itulah Kawasan Industri Candi.





Hanya beberapa menit perjalanan, akhirnya sampai juga di TKP, Kawasan Industri Candi Blok 5A/8 Ngaliyan. Begitu turun dari bus, Emak-emak narsis langsung foto-foto dulu di depan pintu masuk. Mas Agata, salah satu pegawai bagian Marketing, memberi sedikit arahan di halaman sambil menunggu rombongan sebelumnya keluar.

Kami pun dipersilakan masuk gedung. Acara pertama adalah kunjungan ke bagian laboratorium. Di sinilah proses pertama pembuatan kosmetik dilakukan. Mulai dari penimbangan bahan baku, pencampuran, dan proses uji coba seberapa lama proses kadaluwarsa kosmetik yang dibuat.

Usai berjalan menjelajahi laborat, kami dibawa ke bagian produksi. Kami diharuskan memakai jas putih (mirip dengan dokter), memakai penutup kepala, dan plastik penutup sepatu. Tas dan hape harus dimasukkan loker khusus untuk pengunjung. Wah, Emak-emak langsung heboh, gimana mau selfi-selfi kalo hape disimpan di loker. Ternyata pihak Omah Herboris menyediakan jasa foto khusus untuk yang ingin foto dengan baju yang mirip Dokter yang mau mengoperasi pasien itu. Eits, tapi ada uang jasanya loh, 10 ribu per lembar.

Sekitar 20 menit kami keliling pabrik, mulai dari ruang mixing bahan sampai ruang packing produk jadi. Setelah melepas jas putih dan plastik di kepala dan kaki, baru dipersilakan duduk di ruang tunggu. Telah tersedia air mineral dan snack untuk kami nikmati. Selanjutnya kami diajak menggerakkan anggota badan sambil meneriakkan yel-yel. Ada hadiah berupa produk kosmetik untuk peserta yang paling semangat gerakannya.

Selanjutnya kami masuk ke meeting room. Kami diperlihatkan video profil perusahaan, mulai dari awal usaha sampai bisa punya pabrik seluas 3 ha ini. Dilanjutkan dengan demo produk oleh Mbak Cindy. Mbak Ninik yang maju jadi model harus rela tangan dan wajahnya jadi korban percobaan, hehehe...

Sesi terakhir, nha...ini dia yang ditunggu Emak-emak : belanja! Begitu show room produk dibuka, Emak-emak langsung menghambur masuk. Lihat-lihat, pilih-pilih, foto-foto, dan...bayar di kasir deh. Selama proses belanja, Mbak-mbak bagian marketing mendampingi kami sambil menerangkan keunggulan produk. Saya hanya beli BB cream aja, sesuai dengan kepribadian saya yang males pake make up. Simpel : pelembab, alas bedak, dan bedak dijadikan satu. Praktis kan?


Bagi yang mau jalan-jalan ke Semarang jangan lupa mampir ke Omah Herborist ya. Ini salah satu destinasi wisata unggulan Semarang lho. Kita bisa menemukan sejarah herbal warisan nenek moyang kita. Bagi yang datang perorangan bisa naik Taxi Blue Bird, karena ada kerjasama dengan Omah Herborist. Sementara yang rombongan ada persayaratan khusus. Peserta maksimal 50 orang dengan fasilitas dijemput bus perusahaan di tempat yang ditentukan. Setiap orang harus bayar 15 ribu yang nantinya diganti dengan produk kosmetik. Jangan lupa hubungi bagian Marketing untuk menentukan jadwal kunjungan. Bisa dengan Mbak Widi 08118173203.