Selasa, 17 Desember 2013

Buku Antologi Ketiga Putriku

18.43 5 Comments
SMS dari Mas Aeron tanggal 11-11-2013 itu cukup membuat saya terkejut sekaligus surprise. Dia bilang buku Trio Behel, Popular Wannabe sudah terbit. Alhamdulillah… Ketika saya kabarkan kepada Nabila, dia juga terkejut. Bukan apa-apa. Itu cerpen dia tulis sekitar 3 tahun yang lalu, saat masih duduk di kelas 8. Lha sekarang kan sudah kelas 11. Tulisannya jelas khas anak-anak banget.

Tak sabar menunggu bukti terbit, kemarin saya dan Nabila beli di Gramedia Matraman. Saat membaca nama penulis di cover belakang, mata Nabila terbelalak, “Lha, namanya kok Nabila Hiraku?” Nama pena dia sebenarnya kan Nabila Hikaru. Saya mencoba menenangkan, “Sabar, siapa tahu nama yang di dalam bener. Lagian yang namanya salah cetak itu biasa di dunia penerbitan.”

Sambil menunggu hujan reda, kamu duduk sebentar di tangga pintu masuk. Sampul plastik pun disobek. Ternyata oh ternyata semuanya tertulis Nabila Hiraku. Gubrak! Sabar ya, Nak *puk puk. Mulailah katak-kata protes keluar dari mulutnya. Sebagai emak yang baik, bijaksana, dan smart (ceile), saya segera mengeluarkan kata-kata bijak, kata-kata mutiara, sampai quotes dari tokoh terkenal *halah. Emosinya mereda setelah saya menjanjikan akan mentraktir takoyaki di PGC, hehehe…Kami pun segera ke halte Trans Jakarta Tegalan diantar adik kecil pengojek payung.

FYI, buku ini adalah antologi ketiga Nabila. Yang membuat sang emak ngiri adalah ketiga buku antologi Nabila dijual di toko buku, alias diterbitkan penerbit mayor. Sementara antologi sang emak kebanyakan indie, hiks… Dan yang istimewa cerpen Nabila di buku itu berjudul Trio Behel, persis seperti judul buku. Sementara Popular Wannabe cerpen karya Putri Salsa yang tak lain adalah putri Mbak Asma Nadia, CEO Asma Nadia Publishing House.


Oh, ya, karena ini proyek amal, 100 % royalty penulis disumbangkan untuk membantu 105 perpustakaan dhuafa dan kegiatan sosial kemanusiaan. Sejak awal, selesai mengikuti Fun Writing Workshop for Kids, Nabila sudah diberitahu tentang hal itu. Nggak papa ya, Nak. Ini buat pengalaman kamu bahwa efek samping dari menulis itu banyak. Seperti bisa dapat uang, bisa beramal, juga bisa jalan-jalan ke luar negeri. Huaaa…yang terakhir itu mimpi kami berdua. Mudah-mudahan menjadi nyata, ya Allah * tolong aminkan ya sodara-sodara. Satu lagi, tahun 2014 kami berdua punya target punya buku solo. Yuk, kita bersaing secara sehat dan saling mensupport, Nak. Mudah-mudahan tercapai target kita. Amiiin...

Nabila dan buku terbarunya



Sabtu, 07 Desember 2013

Serunya Akhir Pekan di Museum Nasional

20.11 0 Comments
Postingan di FB. Boneka Ndandut tentang workshop chibi doll, membuat mata saya terbelalak. Ini dia yang saya cari! Saya yang haus ilmu tentang boneka flannel, langsung komen di postingan itu. Ikuut, Mbak Linda.

Beberapa hari sebelum hari H, saya baru tahu kalau hari Minggu, 24 November 2013 itu, bukan hanya Boneka Ndandut yang mengadakan workshop. Total ada 8 pakar crafter akan berbagi ilmu. Ada workshop origami (Mbak Eka Hikmawati), kerajinan tutup botol (Mbak Indah Apsari), melukis kaleng, macrame, paper quilling, dll. Wah, mupeng pengin ikut paper quilling juga.


Sayang di hari H, saya banyak kerjaan, maklum pengacara *tsaah. Akhirnya, jam 9.30 baru jalan dan tiba di TKP satu jam kemudian. Persis jadwal workshop chibi doll. Tapi, yang namanya Indonesia kalo nggak telat itu kurang afdol *piss! Jadi saat saya tiba, Mbak Linda masih ngajar kelas sebelumnya : couple birdie brooch.

Sambil menunggu saya kenalan dengan sesama peserta yang ternyata turun bareng dari Trans Jakarta. Nama cewek ABG berkulit putih dan bermata sipit itu Linda. Wah, ada 2 Linda nih. Kami juga melihat-lihat situasi di ruang kaca museum itu. Dalam waktu bersamaan berlangsung aneka workshop di meja-meja lain. Tapi meja Mbak Linda kayaknya paling banyak peminatnya. Bahkan Mbak Dina Dindun yang pakar boneka dan sering ngisi workshop aja juga ikutan. Keren, kan?

Sekitar 15 menit kemudian, workshop dimulai. Tanpa perkenalan, Mbak Linda langsung memulai kelas. Karena semua peserta sudah bisa tusuk feston, langsung deh bikin kepala  boneka chibi yang gedhe (dibandingkan tubuhnya yang imut). Saya kayaknya yang paling banyak nanya. Mumpung ketemu pakarnya, ya…harus disedot ilmunya, hehehe…

Setelah asyik menjahit selama hampir 2 jam, selesai juga chibi doll buatan saya. Ada logo C di dadanya. Artinya bisa Cicik, bisa chibi, bisa juga Conan, maklum bentuknya mirip Detektif Conan sih. Saya coba bandingkan dengan buatan teman kanan kiri saya. Hmm…buatan Linda kelihatan rapi, jahitannya kecil-kecil. Punya saya gede-gede, karena faktor U sih *jagoan ngeles.


Sayang nggak ada foto bersama kayak kelas sebelumnya. Jadi saya foto bareng duo Linda dulu sebelum pamit sholat Dzuhur dan pulang. Senangnya hari ini, bisa menuntut ilmu sama Mbak Linda Ndandut yang kalem dan baik hati. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari beliau. Makasih Mbak Linda atas sharing ilmunya. Insya Allah sangat berguna dan akan saya praktekkan.

suasana workshop

ramainya...

pemandangan di luar museum

me & duo Linda

kayak ibu dan anak

duo pakar boneka flanel