Rabu, 25 Januari 2017

Happy First Flight, Nduk...

19.26 1 Comments
Nabila menyampaikan sebuah kabar gembira.
“Ummi, aku dan timku lolos seleksi lomba, dan harus ikut acara semi final di Palembang.”
Deg, ke Palembang? Ada apa ini?
Ternyata si sulung saya itu ikut Business Plan Competition yang diadakan oleh Universitas Sriwijaya. Dia bersama dua temannya dari Fakultas Psikologi UGM membuat bussiness plan berjudul Luxlurik. Bisa ditebak kan, pasti dari bahan lurik, khas Jogja. Ternyata lurik dibikin sampul binder gitu. Bersama 12 finalis dari berbagai kampus se-Indonesia mereka diudang ke kampus UNSRI tanggal 27-31 Oktober 2016.

Jelang keberangkatan, dia heboh nanya ini itu. Saya kan tahu persis, dia nggak bakat bikin pernak pernik kayak Emaknya. Kalo soal desain-desain dia emang jago. Mungkin dia lagi bikin sampel binder, siapa tahu ntar di sana disuruh demo. Sampe stress dia.
“Andai Ummi di sini,hiks...”
Santai aja, Nduk, kan satu tim ada 3 orang. Pikirkan bertiga lah...

Soal akomodasi semua ditanggung oleh pihak pihak kampus, tepatnya dari Fakultas. Nabila dah ngitung-ngitung, habisnya tiga juta sekian, hampir empat juta lah. Anak satu itu emang kenceng banget pegang prinsip, nggak mau mark up dana. Sip, deh, berkarakter kayak Emaknya, ehem...ehem....* mendadak tenggorokan gatel. Sesuai peraturan, pihak kampus memberi separoh anggaran saat berangkat, sisanya dicairkan setelah pulang.

Hmmm...untung salah satu temannya ada dana 1 juta buat beli tiket pulang. Kalo nggak menang, Nabila dah wanti-wanti, pokoknya harus dikirimi uang buat ongkos pulang. Oke...oke, Nduk, apa sih yang enggak buat anak Ummi yang paling cuantik  ini.

Akhirnya, hari yang ditunggu datang juga. Ini adalah pertama kalinya Nabila naik pesawat. Oh ya, beberapa waktu sebelumnya, Nabila pernah bilang pengin bikin pasport. Hmm, saya jadi ingat tulisan Pak Renald Khasali berjudul “Pasport”. Keren banget Pak Dosen satu itu. Beliau mewajibkan semua mahasiswanya untuk membuat pasport dan menjelajah dunia. Nggak boleh ke negara yang berbahasa Melayu (Singapore dan Malaysia, maksudnya).

Dan hasilnya? Semua mahasiswanya pernah ke luar negeri semua, bahkan yang kiriman dari ortunya pas-pasan. Nggak usah tanya gimana caranya. Mahasiswa harus memikirkan sendiri solusinya. Keren...keren...! Makanya saya mendukung keinginan Nabila melanglang buana, menelusuri bumi Allah yang maha luasnya untuk membuka wawasan dan pikiran. Happy first flight, Nduk...Mudah-mudahan setelah ini ada penerbangan kedua, ketiga, dan kesekian ratus kalinya.


~ Oh,ya, alhamdulillah, tim Nabila dapat juara 3, mendapat uang saku 1,5 juta. Lumayan, buat ongkos balik Jogja, hihihi...

foto dulu sblm naik pesawat

foto minta dukungan

piala juara 3

Sabtu, 07 Januari 2017

Tujuh Resolusiku di Tahun 2017

09.44 3 Comments
Seperti tahun lalu, jelang tahun baru 2017 saya corat coret membuat rencana resolusi di tahun mendatang. Tapi ada yang spesial kali ini. Berhubung dua bulan terakhir ini saya gabung jadi reseller produk busana muslimah itu tuh *nggak usah sebut merk. Maka membuat rencana resolusi kali ini adalah PR alias tugas wajib yang harus dikerjakan semua reseller, marketer, maupun leader. Wow...

Ini dia Resolusi saya di tahun 2017:

1.      Resolusi Ibadah
~ sholat wajib tepat waktu
~ rutin sholat Dhuha dan tahajud
~ rutin tilawah usai sholat Maghrib dan Subuh
~ rutin puasa Senin Kamis
~ sedekah nasi bungkus setiap Jumat
~ Qurban
~ Umroh

2.      Resolusi Family
~ lebih perhatian sama suami, anak-anak, dan mertua
~ menemani si bungsu belajar setiap malam
~ lebih baik dalam manajemen waktu
~ memasak sendiri setiap hari
~ berhemat demi uang kuliah dan sekolah anak-anak

3.      Resolusi Sosial
~ lebih banyak sharing ilmu ketrampilan pada orang lain
~ lebih banyak sharing ilmu bisnis pada teman-teman grup
~ rajin datang di majelis ilmu

4.      Resolusi Binis
~ omzet bisnis 50 juta/ bulan
~ komisi 5 juta/bulan
~ tetap bisa menjalankan 2 usaha (profit dan passion sama pentingnya sih)

5.      Resolusi Kesehatan
~ olah raga 3 X seminggu
~ banyak makan sayur dan buah
~ banyak minum air putih
~ kurangi kopi
~ kurangi gorengan (ingat kolesterol, Buk)

6.      Resolusi Piknik
~ lihat pameran Inacraft di Jakarta
~ mengunjungi suami di Makassar

7.      Resolusi untuk Diri Sendiri
~ rutin ngisi blog
~ baca semua buku-buku yang sudah dibeli tapi belum dibaca
~ tampil rapi, wangi, dan rutin ngecat rambut seperti keinginan suami

Oh ya, soal angka-angka itu, awalnya saya ragu-ragu, tapi Marketer saya kasih semangat. Resolusi itu kan doa dan harapan; permintaan kita kepada Allah, Sang Maha Pemberi. Yang penting kita berdoa dan berusaha, soal hasil serahkan pada Allah saja.

Dan karena mimpi itu gratis maka bermimpilah setinggi mungkin. Kalo cuma bermimpi omzet satu juta per bulan, maka semangat, usaha, dan kerja keras kita hanya akan sebatas  satu juta saja. Coba kalau kita menetapkan ingin omzet 100 juta, maka kita akan berusaha mengejarnya. Kalau pun tidak tercapai 100 juta, dapat setengahnya masih 50 juta, seperempatnya 25 juta. Beda kalau cuma menetapkan omzet hanya satu juta, kan? Oke deh, Mbak Marketer yang keren dan powerfull, saya nurut deh.

Tapi jujur saja kalau ditanya apa yang paling ingin terwujud di tahun 2017, saya ingin bisa ibadah Umroh. Saya ingin menumpahkan segala beban pikiran saya di depan Ka’bah. Saya ingin berdoa dan memohon ampunan di sana. Dua tahun terakhir kehidupan saya naik turun tajam seperti naik jetcoaster. Mungkin itu teguran Allah buat saya yang banyak dosa ini. Semoga dengan saya tulis di blog, banyak yang mengaminkan doa dan harapan saya di tahun 2017. Aamiin...

di tempel di depan meja kerja biar semangat

tabungan buat Qurban


#Resolusiku2017