Nabila menyampaikan
sebuah kabar gembira.
“Ummi, aku dan timku
lolos seleksi lomba, dan harus ikut acara semi final di Palembang.”
Deg, ke Palembang? Ada
apa ini?
Ternyata si sulung saya
itu ikut Business Plan Competition yang diadakan oleh Universitas Sriwijaya.
Dia bersama dua temannya dari Fakultas Psikologi UGM membuat bussiness plan
berjudul Luxlurik. Bisa ditebak kan, pasti dari bahan lurik, khas Jogja. Ternyata
lurik dibikin sampul binder gitu. Bersama 12 finalis dari berbagai kampus
se-Indonesia mereka diudang ke kampus UNSRI tanggal 27-31 Oktober 2016.
Jelang keberangkatan,
dia heboh nanya ini itu. Saya kan tahu persis, dia nggak bakat bikin pernak
pernik kayak Emaknya. Kalo soal desain-desain dia emang jago. Mungkin dia lagi
bikin sampel binder, siapa tahu ntar di sana disuruh demo. Sampe stress dia.
“Andai Ummi di
sini,hiks...”
Santai aja, Nduk, kan
satu tim ada 3 orang. Pikirkan bertiga lah...
Soal akomodasi semua
ditanggung oleh pihak pihak kampus, tepatnya dari Fakultas. Nabila dah
ngitung-ngitung, habisnya tiga juta sekian, hampir empat juta lah. Anak satu
itu emang kenceng banget pegang prinsip, nggak mau mark up dana. Sip, deh,
berkarakter kayak Emaknya, ehem...ehem....* mendadak tenggorokan gatel. Sesuai
peraturan, pihak kampus memberi separoh anggaran saat berangkat, sisanya
dicairkan setelah pulang.
Hmmm...untung salah
satu temannya ada dana 1 juta buat beli tiket pulang. Kalo nggak menang, Nabila
dah wanti-wanti, pokoknya harus dikirimi uang buat ongkos pulang. Oke...oke,
Nduk, apa sih yang enggak buat anak Ummi yang paling cuantik ini.
Akhirnya, hari yang
ditunggu datang juga. Ini adalah pertama kalinya Nabila naik pesawat. Oh ya,
beberapa waktu sebelumnya, Nabila pernah bilang pengin bikin pasport. Hmm, saya
jadi ingat tulisan Pak Renald Khasali berjudul “Pasport”. Keren banget Pak
Dosen satu itu. Beliau mewajibkan semua mahasiswanya untuk membuat pasport dan
menjelajah dunia. Nggak boleh ke negara yang berbahasa Melayu (Singapore dan
Malaysia, maksudnya).
Dan hasilnya? Semua
mahasiswanya pernah ke luar negeri semua, bahkan yang kiriman dari ortunya
pas-pasan. Nggak usah tanya gimana caranya. Mahasiswa harus memikirkan sendiri
solusinya. Keren...keren...! Makanya saya mendukung keinginan Nabila melanglang
buana, menelusuri bumi Allah yang maha luasnya untuk membuka wawasan dan
pikiran. Happy first flight, Nduk...Mudah-mudahan setelah ini ada penerbangan
kedua, ketiga, dan kesekian ratus kalinya.
~ Oh,ya, alhamdulillah,
tim Nabila dapat juara 3, mendapat uang saku 1,5 juta. Lumayan, buat ongkos
balik Jogja, hihihi...
foto dulu sblm naik pesawat |
foto minta dukungan |
piala juara 3 |
Selamat ya Nak. Selamat hari Kartini, Cik.
BalasHapus