Sabtu, 09 Januari 2016

Piknik Seru IIDN Semarang ke Jogja

14.27 5 Comments
Saat IIDN Semarang dan Komunitas Blogger Perempuan Gandjel Rel bikin pengumuman mau ngadain piknik ke Jogja, saya langsung tunjuk tangan. Ikuuut, Mak. Niat saya ingin mengembalikan mood nulis yang sudah hampir 2 tahun ini menguar entah ke mana * halah. Seperti kata pepatah kumpul tukang minyak wangi, ikut wangi. Kumpul tukang ikan ikut amis. Kumpul Emak-emak penulis dan blogger, siapa tahu jadi produktif nulis.

Alhamdulillah, akhirnya Kamis, 7 Januari jam 6 tepat saya sudah nangkring di atas bus yang diparkir di depan Masjid Baiturrahman. Perjalanan Semarang-Jogja selama 3,5 jam terasa sekejap karena diisi dengan sesuatu yang bikin melek * eh, tapi saya sempat merem ding, ngantuk, habis nglembur orderan semalam. Pertama, semua peserta diminta memperkenalkan diri, maklum ada beberapa yang baru sekali ikut kopdar. Kedua, ada yang sharing tentang tulisannya yang lolos 3 besar lomba Gado-gado Femina. Itu tuh artisnya IIDN Semarang, kembarannya Ashanti * hai, Mbak.

Sasaran pertama kita adalah Penerbit Bentang Pustaka, Jl. Pleburan 1, Pogung Lor RT 11 RW 48 Mlati, Sleman. Kehadiran para mahmud disambut hangat oleh CEO Bentang Pustaka, Mas Salman Faridi, dua editor Mas Imam dan Mbak Intan, dan bagian promosi, Mas Udin. Kita bincang-bincang santai, Mas Salman menerangkan sejarah singkat Bentang Pustaka yang dulu bernama Bentang Budaya. Dilanjut tanya jawab, yang tentu saja seputar naskah yang dicari oleh Bentang. Siapa tahu ada naskah Emak2 yang bisa diterbitin di sana.

Tepat pukul 12 teng, acara ditutup dengan tukar menukar cinderamata. Dari IIDN dan Gandjel Rel, ada pigura berisi tulisan dan makanan khas Semarang (wingko babat dan roti ganjel rel). Sementara dari pihak Bentang ngasih buku 20 biji serial Supernova-nya Dewi Lestari (Dee). Hua....mupeng, mudah-mudahan nanti saya dapet atu * komat-kamit merapal mantra .

Setelah ishoma dan belanja buku di bagian depan yang semua harganya didiskon, lanjut ke Penerbit Stiletto, Jl. Melati no.171 Sambilegi Baru Kidul, Maguwoharjo, Sleman. Benar kata teman saya, sesuatu itu kalo sudah udah punya nama walau tempatnya mblusuk pun tetep dicari. Letak dua penerbit yang kami kunjungi itu benar-benar di tengah perkampungan padat penduduk. Cuma jalan kampungnya lebar, jadi bisa dilewati bus. Itulah uniknya Jogja citymewa.

Saking luasnya kantor Stiletto Book, kami diterima Mbak Herlina di rumah sebelah yang merupakan kantor IKAPI Jogja. Di rumah sederhana itu kami berbincang-bincang santai lagi-lagi soal naskah yang dibutuhkan, simbiosis mutualisme lah. Oh ya Stiletto Book itu spesialis penerbit untuk perempuan, baik penulis maupun tema-tema yang diangkat. Jadi klop kan, nggak salah kita menyambangi penerbit satu ini.

Usai bincang-bincang plus ada kuis dadakan yang berhadiah buku, kami menuju kantor asli Stiletto Book. Wua...ini tempat mungil tapi fungsional banget. Bagian depan tempat mendisplay barang jualan (buku dan pernak-pernik dari kain kanvas), bagian belakang baru ruang kerja. Design ruangannya girly banget deh pokoknya.

Puas banget deh dolan ke dua penerbit hari ini. Sebelum balik ke Semarang, kami makan malam dulu di ujung Jalan Malioboro. Ada yang memilih dinner di Raminten, lantai 3 Hamzah Batik, ada yang memilih makan bakso di kaki lima kayak saya. Di atas bus tinggal capeknya, bobok cantik, dan bermimpi penerbit mana lagi yang akan kami kunjungi selanjutnya.

Ini dia foto-foto piknik seru itu:

Mak Irits jadi MC dadakan
jejeran pigura cover buku, keren banget...

tangga menuju ruang editor

sisi yg lain, hommy pokoknya

tukar menukar cinderamata

foto bareng di Bentang Pustaka

kantor IKAPI Jogja

Mbak Herlina kasih sambutan

bincang santai

kubikel kantor Stiletto, girly abis..

sisi kanan buku2

sisi kiri aneka kreasi kain kanvas

di depan kantor Stiletto yg mungil

cuma belanja ini, ngirit, hihihi...

alhamdulillah dapat ini dari Bentang Pustaka





Resolusi oh Resolusi

13.01 2 Comments
Selamat Tahun Baru 2016. Wah, baru nyadar kalo udah lama nggak pernah update blog. Biar nggak ketinggalan dan tetap kekinian, ikutan bikin resolusi untuk tahun 2016 ah. Kan hampir semua teman update tentang hal yang satu itu. Menurut Kang Dewa Eka Prayoga, sang mastah bisnis dan copywriting, resolusi dibagi jadi 7 area. Nah, pas banget dengan angka favorit saya 7. Makanya saya ngikutin cara Kang Dewa. Saya memang rada latah, suka ikut-ikutan gitu. Bukan anggota geng anti mainstream soalnya.

Dengarlah, Dunia, inilah resolusi saya...
1.    Spiritual => kembali bikin agenda ibadah kayak pas jaman ikut liqo’ dulu. Jadi jelas dalam sepekan berapa kali harus sholat dhuha, sholat tahajud, tadarus, puasa, dll. Sst...soal agenda ini biar jadi rahasia saya, mosok ibadah disebarluaskan.
2.    Family/ Realtionship => lebih perhatian pada suami dan ketiga anak. Belajar parenting lebih banyak ya, SW. Hidup lebih praktis, buang yang nggak penting.
3.      Social => menjaga Komunitas Kendal Crafter biar terus exist.
4.      Business => omset NaFa Souvenir harus mencapai 25 juta/ tahun.
5.      Health => treatmill rutin sepekan 3 x (Selasa, Jumat, Ahad).
6.  Leisure => jalan2 sama keluarga ke Jogja dan Malang. Ingat ternak modal dulu, SW. Entar senang2nya kalo dah sakses.
7.     Personal Growth => ikut kursus sulam pita, ikut kelas bisnis online yang bisa support, rajin posting di 2 blog 2 FP 2 Instagram, baca buku2 yang masih segelan.


Semoga semesta mendukung. Aamiin...