Selasa, 15 Agustus 2017

Hari UMKM Nasional

Tidak banyak orang yang tahu kalo tanggal 12 Agustus diperingati sebagai hari UMKM Nasional. Ya, karena memang baru 1 tahun sejak ditetapkan dalam Kongres UMKM Jogja tanggal 25-26 Mei 2016. Tanggal 12 Agustus dipilih sesuai kesepakatan bersama, sesuai tanggal kelahiran Moh. Hatta, Bapak Koperasi Indonesia. Di kalender tidak diwarnai merah, karena memang hari kerja biasa. Filosofinya,  bangsa ini harus kerja lebih keras lagi mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain.

Tujuan ditetapkannya Hari UMKM adalah:
1. Memperteguh posisi UMKM sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan pelaku penting perekonomian nasional.
2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing global dengan kerja, kerja, dan kerja!
3. Mendorong pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk kembali ke jalan lurus yang telah digariskan Bapak Pendiri Bangsa, Dr. Drs. H. Mohammad Hatta, dalam mewujudkan kesejahteraan, kedaulatan dan kemandirian bangsa.

Banyak yang memandang sebelah mata pada UMKM karena asetnya yang kecil. Padahal para pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi Indonesia. Mereka tetap bertahan meski krisis moneter melanda negeri ini. Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2014, terdapat sekitar 57,8 juta pelaku UMKM di Indonesia. Mereka mampu memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57-60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional.

Oleh karena itu, UMKM harus didukung agar terus tumbuh dan berkembang, dengan cara membeli dan mempromosikan produk-produknya. UMKM harus diproteksi dari serangan perusahaan raksasa dengan modal tinggi. Produk UMKM harus sejajar dengan produk nasional bahkan kalau bisa dengan produk asing.

Usaha yang saya miliki juga termasuk mikro karena omsetnya di bawah 500 juta. Saya sendiri bergabung dengan Paguyuban UMKM Kendal sejak tahun 2014. Banyak hal positif yang saya rasakan sejak bergabung di Paguyuban itu. Pemerintah ternyata menyediakan dana yang lumayan banyak dalam mendukung berkembangnya UMKM. Misalnya membiayai aneka pelatihan bagi para pelaku UMKM.

Saya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan yang mendukung usaha handicraft saya. Seperti pelatihan mengolah limbah perca, menjahit, membordir, dan pembukuan sederhana. Pernah juga diajak bazar dan pameran oleh Pemda Kendal. Semoga semua UMKM di Indonesia ini juga didukung oleh pemerintah daerah masing-masing.




#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia 

1 komentar:

  1. Baru tahu saya Mbak, kalau ada hari UMKM nasional. Wah seru ya kalau bisa ikut ke pelatihan dan pameran. Semoga makin sukses ya...:)

    BalasHapus