Rabu, 29 November 2017

Duhai, Muslimah, Menulislah

22.58 26 Comments
Akhir-akhir ini banyak sahabat dunia maya saya yang curhat di FB tentang prahara rumah tangganya. Ada yang mengalami KDRT, ada pula yang diselingkuhi suaminya. Mungkin maksudnya agar hati jadi lega karena nggak tahu harus curhat pada siapa ( padahal curhat terbaik kan hanya sama Allah saja). Ada yang curhatnya enak dibaca dan bisa diambil hikmahnya. Ada pula yang curhatnya termehek-mehek, sudah tiap hari nyetatus, statusnya lebay, lagi, maklum mamah muda.

Jaman memang sudah berubah. Kehadiran internet dan media sosial tak bisa dihindari. Bagi Emak-emak seangkatan saya, mau tak mau, suka nggak suka ya harus menyesuaikan diri. Kalau nggak bisa ngikutin perkembangan jaman, siap-siap jadi dinosaurus....alias punah, hihihi. Itulah makanya saya bikin akun FB, Twitter,Instagram, dan WhatsApp, biar nggak punah.

Ingin rasanya saya memberitahu Saudari saya yang suka curhat di FB tentang kegalauan hatinya. Bahwa ada yang namanya Blog, tempat menuliskan isi hati layaknya kita ngisi diary * ups, ketahuan lagi deh umur saya. Banyak loh manfaat nulis di Blog, di antaranya:
1. Berbagi ilmu yang kita punya pada pembaca. Misalnya blog kita fokus berisi resep masakan, maka tentu sangat berguna bagi mereka yang lagi belajar masak, nyusun menu, atau sedang diet.
2. Melatih diri yang sebelumnya jarang nulis jadi semakin terampil. Tak jarang semakin lama tulisan jadi semakin lancar, mengalir, dan enak dibaca. Ada beberapa orang yang tulisan di blognya menjadi sebuah buku, bahkan diangkat ke layar lebar. Salah satunya Raditya Dika.
3. Menuliskan pengalaman pribadi kita yang bisa diambil ibrohnya bagi pembaca. Tuliskan yang baik-baik saja, agar tidak terjebak dalam ghibah atau menjelek-jelekkan orang lain. Kalau pesan orang bijak, simpan dulu cerita sedih atau buruk. Nanti ketika waktunya tepat, barulah kita tuliskan semuanya. Contohnya kisah orang-orang sukses, pada saat di puncak kesuksesan, orang pasti akan ternganga ketika tahu perjuangannya yang berdarah-darah.

Menulis hal-hal yang bersifat pribadi harus hati-hati. Jangan sampai ketika menceritakan tentang suami kita, seperti sedang membuka aib sendiri. Ingat, suami adalah pakaian untuk istri dan sebaliknya istri pakaian untuk suami. Pakaian kan fungsinya untuk menutup aurat, jadi jangan buka aib pasangan hidup kita. Karena itu luruskan niat, bahwa kita menuliskan kisah sedih yang kita alami agar bisa jadi pelajaran bagi pembacanya dan untuk membersihkan kerak hati.

Kerak hati? Ya. Setiap orang pasti punya kerak di dalam hatinya, terutama yang berhubungan dengan masa lalu. Entah rasa takut, malu, sedih, atau trauma. Tanpa disadari, kerak hati itu bisa muncul sebagai penyakit fisik seperti pusing, sakit perut, dan sakit kulit. Agar bisa menjadi pribadi yang positif dan sehat lahir batin, maka kerak itu harus dibersihkan. Nah, menulis bisa menjadi salah satu cara untuk membersihkan kerak hati.

Menurut pakar, menulis itu bermanfaat untuk kesehatan jiwa raga loh, di antaranya:
1. membantu memulihkan emosi
2. semangat hidup lebih meningkat
3. kualitas tidur lebih baik
4. membuat bicara lebih lancar
5. membuat beberapa penyakit hilang

Nah, tunggu apa lagi. Duhai Muslimah, apa pun kondisimu, menulislah. Kalau mengalami kepedihan, tulislah. Kalau punya ilmu, berbagilah dengan menuliskannya. Kalau punya pengalaman berharga, juga menulislah. Dari Blog bisa berubah menjadi Buku. Jadikan tulisan sebagai rekam jejak hidup kita di dunia. Biarkan teman, saudara, dan anak cucu kita tahu siapa kita. Buat mereka bangga punya teman, saudara, ibu, atau nenek yang hebat seperti kita.




#PostinganTematik
#BloggerMuslimahindonesia


"Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia"