Rabu, 29 November 2017

Duhai, Muslimah, Menulislah

Akhir-akhir ini banyak sahabat dunia maya saya yang curhat di FB tentang prahara rumah tangganya. Ada yang mengalami KDRT, ada pula yang diselingkuhi suaminya. Mungkin maksudnya agar hati jadi lega karena nggak tahu harus curhat pada siapa ( padahal curhat terbaik kan hanya sama Allah saja). Ada yang curhatnya enak dibaca dan bisa diambil hikmahnya. Ada pula yang curhatnya termehek-mehek, sudah tiap hari nyetatus, statusnya lebay, lagi, maklum mamah muda.

Jaman memang sudah berubah. Kehadiran internet dan media sosial tak bisa dihindari. Bagi Emak-emak seangkatan saya, mau tak mau, suka nggak suka ya harus menyesuaikan diri. Kalau nggak bisa ngikutin perkembangan jaman, siap-siap jadi dinosaurus....alias punah, hihihi. Itulah makanya saya bikin akun FB, Twitter,Instagram, dan WhatsApp, biar nggak punah.

Ingin rasanya saya memberitahu Saudari saya yang suka curhat di FB tentang kegalauan hatinya. Bahwa ada yang namanya Blog, tempat menuliskan isi hati layaknya kita ngisi diary * ups, ketahuan lagi deh umur saya. Banyak loh manfaat nulis di Blog, di antaranya:
1. Berbagi ilmu yang kita punya pada pembaca. Misalnya blog kita fokus berisi resep masakan, maka tentu sangat berguna bagi mereka yang lagi belajar masak, nyusun menu, atau sedang diet.
2. Melatih diri yang sebelumnya jarang nulis jadi semakin terampil. Tak jarang semakin lama tulisan jadi semakin lancar, mengalir, dan enak dibaca. Ada beberapa orang yang tulisan di blognya menjadi sebuah buku, bahkan diangkat ke layar lebar. Salah satunya Raditya Dika.
3. Menuliskan pengalaman pribadi kita yang bisa diambil ibrohnya bagi pembaca. Tuliskan yang baik-baik saja, agar tidak terjebak dalam ghibah atau menjelek-jelekkan orang lain. Kalau pesan orang bijak, simpan dulu cerita sedih atau buruk. Nanti ketika waktunya tepat, barulah kita tuliskan semuanya. Contohnya kisah orang-orang sukses, pada saat di puncak kesuksesan, orang pasti akan ternganga ketika tahu perjuangannya yang berdarah-darah.

Menulis hal-hal yang bersifat pribadi harus hati-hati. Jangan sampai ketika menceritakan tentang suami kita, seperti sedang membuka aib sendiri. Ingat, suami adalah pakaian untuk istri dan sebaliknya istri pakaian untuk suami. Pakaian kan fungsinya untuk menutup aurat, jadi jangan buka aib pasangan hidup kita. Karena itu luruskan niat, bahwa kita menuliskan kisah sedih yang kita alami agar bisa jadi pelajaran bagi pembacanya dan untuk membersihkan kerak hati.

Kerak hati? Ya. Setiap orang pasti punya kerak di dalam hatinya, terutama yang berhubungan dengan masa lalu. Entah rasa takut, malu, sedih, atau trauma. Tanpa disadari, kerak hati itu bisa muncul sebagai penyakit fisik seperti pusing, sakit perut, dan sakit kulit. Agar bisa menjadi pribadi yang positif dan sehat lahir batin, maka kerak itu harus dibersihkan. Nah, menulis bisa menjadi salah satu cara untuk membersihkan kerak hati.

Menurut pakar, menulis itu bermanfaat untuk kesehatan jiwa raga loh, di antaranya:
1. membantu memulihkan emosi
2. semangat hidup lebih meningkat
3. kualitas tidur lebih baik
4. membuat bicara lebih lancar
5. membuat beberapa penyakit hilang

Nah, tunggu apa lagi. Duhai Muslimah, apa pun kondisimu, menulislah. Kalau mengalami kepedihan, tulislah. Kalau punya ilmu, berbagilah dengan menuliskannya. Kalau punya pengalaman berharga, juga menulislah. Dari Blog bisa berubah menjadi Buku. Jadikan tulisan sebagai rekam jejak hidup kita di dunia. Biarkan teman, saudara, dan anak cucu kita tahu siapa kita. Buat mereka bangga punya teman, saudara, ibu, atau nenek yang hebat seperti kita.




#PostinganTematik
#BloggerMuslimahindonesia


"Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia"

26 komentar:

  1. Ternyata menulis bisa meningkatkan kualitas tidur juga...
    Noted...
    Jadi semakin semangat menulis...
    Terimakasih infonya mbak..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah sudah merasakan 5 manfaat menulis di atas..Jadi terus semangat menulis sayaaa..

    Terima kasih ulasannya Mbak...Menarik ini!

    BalasHapus
  3. Sedih yaaa liat fenomena sekarang. Dishare di media sosial bikin makin tahu berita2 update n serem2. Terakhir kemarin kan ribut2 antara anak dan selingkuhan, eh apa istri siri. Entahlah...
    Kudu lebih bijak manfaatkan teknologi sekarang. Mending ngeblog nulis yg baik2 ya mbak...biar nambah pahala

    BalasHapus
  4. Wah, iya mbak saya juga pengen rasanya kasih tahu mamah2 muda yang suka nyurhat di status efbe mending menumpahkan curhatannya (curhatan yang baik2) di blog biar lebih produktif menulisnya dan dampaknya juga jauh lebih bermanfaat😊

    BalasHapus
  5. Wah, iya mbak saya juga pengen rasanya kasih tahu mamah2 muda yang suka nyurhat di status efbe mending menumpahkan curhatannya (curhatan yang baik2) di blog biar lebih produktif menulisnya dan dampaknya juga jauh lebih bermanfaat😊

    BalasHapus
  6. Wah, ternyata banyak sekali manfaat menulis ya mbak. Jadi semakin semangat buat menulis...sy pun sebenarnya bukannya nggak pernah curhat, tapi curhatan saya sebagai mamah muda *ehem biasanya berubah jadi cerita fiksi, bahkan sampai ada curhatan temen juga jadi cerita dan temen saya ketawa2 aja :D

    BalasHapus
  7. Betuuul menulis banyak manfaatnya ya mba.. Semoga diri ini konsisten menulis aamiin

    BalasHapus
  8. Betul Mbak, menulis bisa membersihkan kerak-kerak hati itu, sayang kalau zaman sekarang yang banyak viral itu malah tulisan yang sifatnya buka aib, sayang ya😯

    BalasHapus
  9. Masih belajar untuk konsisten menulis..

    BalasHapus
  10. Saya pribadi juga merasakan beragam manfaat menulis. Sebagai terapi jiwa, iya. Menambah penghasilan, iya. Alhamdulillah.

    Nah, soal membuat lancar bicara itu saya belum tau karena belum merasakan berbicara di depan publik. Selama ini tetap deg-degan soalnya. Hehehee

    BalasHapus
  11. semoga bisa semakin konsisten menulis.

    BalasHapus
  12. Siap, Mbak. Mari menulis :) Saya merasakan manfaat menulis seperti di atas

    BalasHapus
  13. Kalau bahasa salah satu selebgram muslimah yang rajin berbagi tausiyah, apa yang kita bagi itu semoga menjadi amal jariyah dan hal ini juga yang memacu untuk tidak menunda-nunda menulis.

    BalasHapus
  14. Hehe iyaa bener banget mbak, kalau mau curhat di blog harus bisa buat cerita yg engga seperti buka aib sendiri harus pinter rangkai kata :D

    BalasHapus
  15. Setuju Mba. Menulis menjadi rekam jejak kehidupan kita.

    BalasHapus
  16. Menulis bisa jadi terapi kesehatan tubuh juga mba y.. wahh baru tau saya. Kirain terapi psikis aja.. hehe. Terimakasih infonya mba ^^ semangat..

    BalasHapus
  17. Bagus sekali istilah-istilah yang digunakan. :) Oh ya, saya menulis memang sangat membantu saat kita butuh menuangkan rasa ataubsedang tidakbada teman

    BalasHapus
  18. Setuju mba, menulis menulis menulis

    BalasHapus
  19. Menulis jadi self healing...tapi memang sih, kalau saya nggak terlalu suka curhat lewat tulisan mbak,,mungkin di buku diary

    BalasHapus
  20. Kalau gak menulis rasanya ada yang kurang ya mba hehe

    BalasHapus
  21. Aku ngerasa semangat hdup lebih meningkat dengan ngeblog karena bisa menghasilkan rupiah :D

    BalasHapus
  22. Setuju! Saya juga sering curhatnya di blog mba jeng sri, dibandingkan medsos.. hehe (namanya samaan kita yaa..) hehe.. salam kenal ya mba :)

    BalasHapus
  23. bener banget Mba, risih kalau ada yang curhat urusan yang terlalu pribadi yang harusnya nggak perlu diumbar ke medsos. Harusnya tulis di diary rahasia aja, atau dibikin cerpen.

    Yuk, menulis :)

    BalasHapus
  24. Jadi lebih semangat lagi menulis, karena manfaatt 5 menulis untuk kesehatan jiwa san raga...makasih ya mbak

    BalasHapus
  25. Kadang suka man eman kalau lihat Ada teman yang nulisnya apik tapi hanya lewat status fb hehe.. tapi diajarin ngeblog gak mau. Padahal kalau udah tahu nikmatnya ngeblog nggak bakalan nolak ya mbak hehe.

    BalasHapus
  26. Saya dan suami sampai saling meanti wanti, kalau sedang marahan atau sedang ada masalah haram hukumnya untuk curhat di media sosial. Bahkan, kami juga nggak pernah curhat kemana mana selain menyelesaikan hanya berdua dengan melibatkan Allah...karena saat saya abca curhatan teman ttg RT nya di FB pun rasanya geli dan kasihan sendiri..

    Yah, semoga kita bisa menjadi muslimah pintar yang hanya menyebarkan info info yang berfaedah saja ya, sis :)

    Salam kenal,

    Meykke Santoso

    BalasHapus