Saat
IIDN Semarang dan Komunitas Blogger Perempuan Gandjel Rel bikin pengumuman mau
ngadain piknik ke Jogja, saya langsung tunjuk tangan. Ikuuut, Mak. Niat saya
ingin mengembalikan mood nulis yang sudah hampir 2 tahun ini menguar entah ke
mana * halah. Seperti kata pepatah kumpul tukang minyak wangi, ikut wangi.
Kumpul tukang ikan ikut amis. Kumpul Emak-emak penulis dan blogger, siapa tahu
jadi produktif nulis.
Alhamdulillah,
akhirnya Kamis, 7 Januari jam 6 tepat saya sudah nangkring di atas bus yang
diparkir di depan Masjid Baiturrahman. Perjalanan Semarang-Jogja selama 3,5 jam
terasa sekejap karena diisi dengan sesuatu yang bikin melek * eh, tapi saya
sempat merem ding, ngantuk, habis nglembur orderan semalam. Pertama, semua
peserta diminta memperkenalkan diri, maklum ada beberapa yang baru sekali ikut
kopdar. Kedua, ada yang sharing tentang tulisannya yang lolos 3 besar lomba
Gado-gado Femina. Itu tuh artisnya IIDN Semarang, kembarannya Ashanti * hai,
Mbak.
Sasaran
pertama kita adalah Penerbit Bentang Pustaka, Jl. Pleburan 1, Pogung Lor RT 11
RW 48 Mlati,
Sleman. Kehadiran
para mahmud disambut hangat oleh CEO Bentang Pustaka, Mas Salman Faridi, dua
editor Mas Imam dan Mbak Intan, dan bagian promosi, Mas Udin. Kita
bincang-bincang santai, Mas Salman menerangkan sejarah singkat Bentang Pustaka
yang dulu bernama Bentang Budaya. Dilanjut tanya jawab, yang tentu saja seputar
naskah yang dicari oleh Bentang. Siapa tahu ada naskah Emak2 yang bisa
diterbitin di sana.
Tepat
pukul 12 teng, acara ditutup dengan tukar menukar cinderamata. Dari IIDN dan
Gandjel Rel, ada pigura berisi tulisan dan makanan khas Semarang (wingko babat
dan roti ganjel rel). Sementara dari pihak Bentang ngasih buku 20 biji serial
Supernova-nya Dewi Lestari (Dee). Hua....mupeng, mudah-mudahan nanti saya dapet
atu * komat-kamit merapal mantra .
Setelah
ishoma dan belanja buku di bagian depan yang semua harganya didiskon, lanjut ke
Penerbit Stiletto, Jl. Melati no.171 Sambilegi Baru Kidul, Maguwoharjo, Sleman.
Benar kata teman saya, sesuatu itu kalo sudah udah punya nama walau tempatnya
mblusuk pun tetep dicari. Letak dua penerbit yang kami kunjungi itu benar-benar
di tengah perkampungan padat penduduk. Cuma jalan kampungnya lebar, jadi bisa
dilewati bus. Itulah uniknya Jogja citymewa.
Saking
luasnya kantor Stiletto Book, kami diterima Mbak Herlina di rumah sebelah yang
merupakan kantor IKAPI Jogja. Di rumah sederhana itu kami berbincang-bincang santai
lagi-lagi soal naskah yang dibutuhkan, simbiosis mutualisme lah. Oh ya Stiletto
Book itu spesialis penerbit untuk perempuan, baik penulis maupun tema-tema yang
diangkat. Jadi klop kan, nggak salah kita menyambangi penerbit satu ini.
Usai
bincang-bincang plus ada kuis dadakan yang berhadiah buku, kami menuju kantor
asli Stiletto Book. Wua...ini tempat mungil tapi fungsional banget. Bagian
depan tempat mendisplay barang jualan (buku dan pernak-pernik dari kain
kanvas), bagian belakang baru ruang kerja. Design ruangannya girly banget deh
pokoknya.
Puas
banget deh dolan ke dua penerbit hari ini. Sebelum balik ke Semarang, kami
makan malam dulu di ujung Jalan Malioboro. Ada yang memilih dinner di Raminten,
lantai 3 Hamzah Batik, ada yang memilih makan bakso di kaki lima kayak saya. Di
atas bus tinggal capeknya, bobok cantik, dan bermimpi penerbit mana lagi yang
akan kami kunjungi selanjutnya.
Ini dia foto-foto piknik seru itu:
|
Mak Irits jadi MC dadakan |
Halan-halan penuh ilmu dan tawa, terbukti langsung produktif mba cicik, langsung apdet blog hihihi...makasih ya mbaa, maaf kalau ada salah kata dan perbuatan :*
BalasHapusAduh malu dikomen Mak Dew...malu nggak pernah update blog.Eh, pikniknya seru loh...bikin nagih
BalasHapusPiknik yang gak sekedar jalan-jalan, tapi menambah ilmu pengetahuan ^^
BalasHapusIya Mbak Yuni. Makasih dah berkunjung di blog saya yg sunyi senyap ini, hehehe...
BalasHapusIya Mbak Yuni. Makasih dah berkunjung di blog saya yg sunyi senyap ini, hehehe...
BalasHapus