Jumat, 14 Juli 2017

# jalan-jalan # Sillaturrahim

Menikmat Ikan Bakar di Kampoeng Rawa

Bila melewati jalan arteri Ambarawa menuju Jogja, kita akan menjumpai plang yang menunjukkan kawasan wisata apung Kampoeng Rawa. Tepatnya di Jalan Lingkar Ambarawa KM 03 Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang. Untuk mencapai lokasi kita harus melewati jalan beberapa meter dulu dari jalan raya. Dan dengan membayar uang parkir 15 ribu/ mobil, kita akan dipersilakan masuk.


Apa saja sih yang bisa nikmati di sana? Banyak...mancing ikan, terapi ikan, permainan anak-anak, atau mau naik perahu menikmati Rawa Pening juga bisa. Itu yang saya lakukan sesaat setelah tiba di lokasi. Cukup bayar 100 ribu untuk sewa satu perahu, yang bisa dinaiki 8 orang dewasa. Lumayan lama lho perjalanannya, sekitar 15 menit. Di tengah rawa kita bisa melihat karamba, orang sedang memanen ikan, juga tanaman eceng gondok. Kawasan itu merupakan daerah OVOP ( one village one product), dengan produk andalan ikan nila.




pemandangan di tengah rawa

Oh ya, kunjungan saya hari itu dalam rangka Halal Bihalal RT tempat tinggal saya. Jadi saya datang bersama rombongan orang sekomplek. Panitia memesan pendopo ageng Dewi Tara yang bisa menampung 200 orang untuk acara itu. Dengan uang sewa 750 ribu selama 4 jam dari jam 10 sampai jam 14. Padahal kami tiba di sana jam 8, jadi sambil menunggu waktu, kami naik perahu dan menikmati pemandangan yang ada.

Saya sempat meninjau rumah makan apung. Untuk mencapainya harus naik semacam perahu tambang yang dijalankan petugas. Semua ruang makan berada di atas air, di bawahnya dipasang drum-drum plastik, dan jalan antar dangau ada jembatan kayu. Saya menyebutnya jembatan goyang, karena kalo ada yang melewati di atasnya (apalagi orangnya padat berisi) jembatannya jadi goyang-goyang, rada ngeri euy...

fokus ke hiasan kukusannya ya...

jembatan goyang

jembatan tambang

Oh ya , ada beberapa meeting room yang bisa kita pesan bila ingin mengadakan acara di sana. Selain Pendopo Ageng Dewi Tara, ada Hall Apung ( muat 250 orang, sewa 500 ribu), Joglo Alit Kumambang (lesehan 70 orang, sewa 400 ribu), Lesehan Arjuna dan Semar ( lesehan 25 orang, sewa200 ribu). Info komplit tentang menu dan lain-lain, silakan dilihat di www.kampoengrawa.com aja ya...

Tepat jam 10, acara halal bihalal dimulai. Semua warga duduk lesehan di pendopo khusyuk mengikuti acara sambil menikmati bekal yang disiapkan ibu-ibu. Ada rujak, kerupuk goreng pasir, dan cemilan ringan seperti keripik. Usai mendengar tausiyah, tibalah saat makan siang. Wow...menunya nasi, ayam bakar, ikan bakar, oseng genjer, trancam, tempe tahu, sambel lalapan, dan kerupuk. Minumannya ada teh dan air mineral botol. Nikmat sekali makan bareng-bareng kayak gini. Saya pilih ikan bakar dan trancam...saat mo nambah trancam dan oseng genjer, wah...sudah habis tak bersisa. Kata ibu-ibu, oseng genjernya enak. Duh, jadi tambah penasaran...

Jangan komen no photo= hoax ya, maklum udara di sana dingin, bikin perut cepet empty. Jadi begitu tutup makanan dibuka oleh Mas-mas pramusaji, dalam hitungan menit meja prasmanan bersih tak bersisa. Hehehe...nggak ding, masih ada sisa ikan bakar jatah yang batal hadir, termasuk anak-anak saya. Adzan Dhuhur terdengar sesaat setelah kami usia santap siang. Sebagian warga ada yang pamit pulang duluan karena ada acara lain. Sebagian lainnya langsung menuju mushola, yang lagi-lagi melewati jembatan goyang, hehehe...Saya pilih duduk-duduk sebentar, biar makanannya turun * alasan nggak mutu.


Nah, setelah sholat Dhuhur, barulah saya dan rombongan semobil pulang. Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan? Alhamdulillah, untuk keseruan hari ini, semoga ada kesempatan jalan-jalan lagi bareng tetangga komplek, biar menambah kerukunan dan keharmonisan.

para lelaki

para emak2

sambutan ketua panitia

salam2an dulu yuk

maaf lahir batin ya...

trio macan (emak cantik), mekso...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar