Bila melewati jalan arteri Ambarawa menuju Jogja,
kita akan menjumpai plang yang menunjukkan kawasan wisata apung Kampoeng Rawa. Tepatnya
di Jalan Lingkar Ambarawa KM 03 Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang. Untuk
mencapai lokasi kita harus melewati jalan beberapa meter dulu dari jalan raya.
Dan dengan membayar uang parkir 15 ribu/ mobil, kita akan dipersilakan masuk.
Apa saja sih yang bisa nikmati di sana? Banyak...mancing
ikan, terapi ikan, permainan anak-anak, atau mau naik perahu menikmati Rawa
Pening juga bisa. Itu yang saya lakukan sesaat setelah tiba di lokasi. Cukup
bayar 100 ribu untuk sewa satu perahu, yang bisa dinaiki 8 orang dewasa.
Lumayan lama lho perjalanannya, sekitar 15 menit. Di tengah rawa kita bisa
melihat karamba, orang sedang memanen ikan, juga tanaman eceng gondok. Kawasan
itu merupakan daerah OVOP ( one village one product), dengan produk andalan
ikan nila.
|
pemandangan di tengah rawa |
Oh ya, kunjungan saya hari itu dalam rangka Halal
Bihalal RT tempat tinggal saya. Jadi saya datang bersama rombongan orang
sekomplek. Panitia memesan pendopo ageng Dewi Tara yang bisa menampung 200
orang untuk acara itu. Dengan uang sewa 750 ribu selama 4 jam dari jam 10
sampai jam 14. Padahal kami tiba di sana jam 8, jadi sambil menunggu waktu,
kami naik perahu dan menikmati pemandangan yang ada.
Saya sempat meninjau rumah makan apung. Untuk
mencapainya harus naik semacam perahu tambang yang dijalankan petugas. Semua
ruang makan berada di atas air, di bawahnya dipasang drum-drum plastik, dan
jalan antar dangau ada jembatan kayu. Saya menyebutnya jembatan goyang, karena
kalo ada yang melewati di atasnya (apalagi orangnya padat berisi) jembatannya
jadi goyang-goyang, rada ngeri euy...
|
fokus ke hiasan kukusannya ya... |
|
jembatan goyang |
|
jembatan tambang |
Oh ya , ada beberapa meeting room yang bisa kita
pesan bila ingin mengadakan acara di sana. Selain Pendopo Ageng Dewi Tara, ada
Hall Apung ( muat 250 orang, sewa 500 ribu), Joglo Alit Kumambang (lesehan 70
orang, sewa 400 ribu), Lesehan Arjuna dan Semar ( lesehan 25 orang, sewa200
ribu). Info komplit tentang menu dan lain-lain, silakan dilihat di www.kampoengrawa.com
aja ya...
Tepat jam 10, acara halal bihalal dimulai. Semua
warga duduk lesehan di pendopo khusyuk mengikuti acara sambil menikmati bekal
yang disiapkan ibu-ibu. Ada rujak, kerupuk goreng pasir, dan cemilan ringan
seperti keripik. Usai mendengar tausiyah, tibalah saat makan siang.
Wow...menunya nasi, ayam bakar, ikan bakar, oseng genjer, trancam, tempe tahu, sambel
lalapan, dan kerupuk. Minumannya ada teh dan air mineral botol. Nikmat sekali
makan bareng-bareng kayak gini. Saya pilih ikan bakar dan trancam...saat mo
nambah trancam dan oseng genjer, wah...sudah habis tak bersisa. Kata ibu-ibu,
oseng genjernya enak. Duh, jadi tambah penasaran...
Jangan komen no photo= hoax ya, maklum udara di sana dingin, bikin perut cepet empty. Jadi begitu tutup makanan dibuka oleh Mas-mas pramusaji, dalam hitungan menit meja prasmanan bersih tak bersisa. Hehehe...nggak ding, masih ada sisa ikan bakar jatah yang batal hadir, termasuk anak-anak saya. Adzan Dhuhur terdengar sesaat setelah kami usia
santap siang. Sebagian warga ada yang pamit pulang duluan karena ada acara
lain. Sebagian lainnya langsung menuju mushola, yang lagi-lagi melewati
jembatan goyang, hehehe...Saya pilih duduk-duduk sebentar, biar makanannya
turun * alasan nggak mutu.
Nah, setelah sholat Dhuhur, barulah saya dan
rombongan semobil pulang. Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan?
Alhamdulillah, untuk keseruan hari ini, semoga ada kesempatan jalan-jalan lagi
bareng tetangga komplek, biar menambah kerukunan dan keharmonisan.
|
para lelaki |
|
para emak2 |
|
sambutan ketua panitia |
|
salam2an dulu yuk |
|
maaf lahir batin ya... |
|
trio macan (emak cantik), mekso... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar