Senin, 24 Juli 2017

Bazar Bareng KC di Festival Produk Unggulan Daerah

12.18 0 Comments
Jelang hari ulang tahun kota Kendal ke-412, Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kendal mengadakan acara Festival Produk Unggulan Daerah. Acara berlangsung mulai tanggal 21-23 Juli 2017, di lapangan alun-alun Kendal. Selama 3 hari itu banyak kegiatan yg diadakan panitia, diantaranya donor darah, bazar produk UMKM Kendal, lomba business plan, lomba mewarnai batik untuk anak Paud, dan lomba senam aerobik.


Sebagai anggota Paguyuban UMKM Kendal, saya mendapat tawaran untuk mengisi bazar. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu, saya langsung mengumumkan di grup komunitas yang saya dirikan, Kendal Crafter (KC). Maka bersama teman-teman KC, kami pun menyiapkan hasil kreasi tangan kami sekaligus perlengkapan bazar.

Oh ya, selama satu tahun terakhir, kami tidak pernah mengikuti bazar, terutama yang disponsori pihak Pemda. Bahkan tahun 2017 ini kami tidak ikut Inacraft seperti 2 tahun sebelumnya. Entahlah, sejak pergantian Bupati, juga kepala dinas dan kepala bidang, kami tidak pernah dicolek untuk ikut bazar dan pameran.

Alhamdulillah, selama bazar produk kami masih diminati para pengunjung acara. Oh ya, di lapangan alun-alun selain panggung utama, ada stand bazar bagi pelaku UMKM se-Kabupaten Kendal, dan stand tenda kerucut. Nah, di dalam tenda kerucut putih itu, ada 2 meja yang berisi peserta lomba business plan perwakilan dari tiap kecamatan. Satu meja berisi produk makanan/minuman, meja satunya produk kerajinan.



Jadi niat panitia memang ingin mencari produk unggulan daerah yang bisa dijadikan ikon Kabupaten Kendal. Sejak awal Ibu Bupati Mirna Anisa memang ingin menjadikan Kendal sebagai Permata Pantura. Nah, tapi sampai saat ini saya dan mungkin sebagian warga Kendal selalu bingung bila ditanya apa sih oleh-oleh khas Kendal atau apa sih yang terkenal dari Kendal. Hmmm...apa ya?

Semoga hasil lomba business plan nanti bisa memunculkan ikon baru Kabupaten Kendal. Oh ya, saya sempat jalan-jalan keluar masuk tenda kerucut itu. Ada beberapa produk yang saya ingat, bahkan sempat saya cicipi testernya. Yang kuliner ada abon ayam, olahan bandeng, sirup jahe, roll cake batik, dan jus jambu. Sementara kerajinan ada batik, kreasi dari paralon, dan kreasi dari kain perca.

Oh ya, salah satu anggota KC, Lilly ikut lomba business plan secara independent; tidak mewakili kecamatan seperti peserta lainnya. Kreasi wire-nya memang cantik dan unik. Denger bisik-bisik, katanya Lilly Handmade pemenang pertama dari kategori kerajinan. Pengumuman resmi nanti pas resepsi ulah tahun Kota Kendal tanggal 28 juli 2017. Semoga kabar itu benar. Sebagai Emaknya saya tentu bangga dong.

Apa pun hasilnya, sebagai pelaku UKM saya senang dengan diadakannya acara ini. Semoga setelah ini akan sering ada acara yang menampilkan produk-produk UKM Kendal, sehingga UKM terangkat posisinya.

mejeng di pintu masuk acara

SPG hari terakhir

SPG hari Sabtu

foto bareng Bu Mirna di depan stand


 
penjaga X banner hihihi...

Jumat, 14 Juli 2017

Menikmat Ikan Bakar di Kampoeng Rawa

08.43 0 Comments
Bila melewati jalan arteri Ambarawa menuju Jogja, kita akan menjumpai plang yang menunjukkan kawasan wisata apung Kampoeng Rawa. Tepatnya di Jalan Lingkar Ambarawa KM 03 Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang. Untuk mencapai lokasi kita harus melewati jalan beberapa meter dulu dari jalan raya. Dan dengan membayar uang parkir 15 ribu/ mobil, kita akan dipersilakan masuk.


Apa saja sih yang bisa nikmati di sana? Banyak...mancing ikan, terapi ikan, permainan anak-anak, atau mau naik perahu menikmati Rawa Pening juga bisa. Itu yang saya lakukan sesaat setelah tiba di lokasi. Cukup bayar 100 ribu untuk sewa satu perahu, yang bisa dinaiki 8 orang dewasa. Lumayan lama lho perjalanannya, sekitar 15 menit. Di tengah rawa kita bisa melihat karamba, orang sedang memanen ikan, juga tanaman eceng gondok. Kawasan itu merupakan daerah OVOP ( one village one product), dengan produk andalan ikan nila.




pemandangan di tengah rawa

Oh ya, kunjungan saya hari itu dalam rangka Halal Bihalal RT tempat tinggal saya. Jadi saya datang bersama rombongan orang sekomplek. Panitia memesan pendopo ageng Dewi Tara yang bisa menampung 200 orang untuk acara itu. Dengan uang sewa 750 ribu selama 4 jam dari jam 10 sampai jam 14. Padahal kami tiba di sana jam 8, jadi sambil menunggu waktu, kami naik perahu dan menikmati pemandangan yang ada.

Saya sempat meninjau rumah makan apung. Untuk mencapainya harus naik semacam perahu tambang yang dijalankan petugas. Semua ruang makan berada di atas air, di bawahnya dipasang drum-drum plastik, dan jalan antar dangau ada jembatan kayu. Saya menyebutnya jembatan goyang, karena kalo ada yang melewati di atasnya (apalagi orangnya padat berisi) jembatannya jadi goyang-goyang, rada ngeri euy...

fokus ke hiasan kukusannya ya...

jembatan goyang

jembatan tambang

Oh ya , ada beberapa meeting room yang bisa kita pesan bila ingin mengadakan acara di sana. Selain Pendopo Ageng Dewi Tara, ada Hall Apung ( muat 250 orang, sewa 500 ribu), Joglo Alit Kumambang (lesehan 70 orang, sewa 400 ribu), Lesehan Arjuna dan Semar ( lesehan 25 orang, sewa200 ribu). Info komplit tentang menu dan lain-lain, silakan dilihat di www.kampoengrawa.com aja ya...

Tepat jam 10, acara halal bihalal dimulai. Semua warga duduk lesehan di pendopo khusyuk mengikuti acara sambil menikmati bekal yang disiapkan ibu-ibu. Ada rujak, kerupuk goreng pasir, dan cemilan ringan seperti keripik. Usai mendengar tausiyah, tibalah saat makan siang. Wow...menunya nasi, ayam bakar, ikan bakar, oseng genjer, trancam, tempe tahu, sambel lalapan, dan kerupuk. Minumannya ada teh dan air mineral botol. Nikmat sekali makan bareng-bareng kayak gini. Saya pilih ikan bakar dan trancam...saat mo nambah trancam dan oseng genjer, wah...sudah habis tak bersisa. Kata ibu-ibu, oseng genjernya enak. Duh, jadi tambah penasaran...

Jangan komen no photo= hoax ya, maklum udara di sana dingin, bikin perut cepet empty. Jadi begitu tutup makanan dibuka oleh Mas-mas pramusaji, dalam hitungan menit meja prasmanan bersih tak bersisa. Hehehe...nggak ding, masih ada sisa ikan bakar jatah yang batal hadir, termasuk anak-anak saya. Adzan Dhuhur terdengar sesaat setelah kami usia santap siang. Sebagian warga ada yang pamit pulang duluan karena ada acara lain. Sebagian lainnya langsung menuju mushola, yang lagi-lagi melewati jembatan goyang, hehehe...Saya pilih duduk-duduk sebentar, biar makanannya turun * alasan nggak mutu.


Nah, setelah sholat Dhuhur, barulah saya dan rombongan semobil pulang. Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan? Alhamdulillah, untuk keseruan hari ini, semoga ada kesempatan jalan-jalan lagi bareng tetangga komplek, biar menambah kerukunan dan keharmonisan.

para lelaki

para emak2

sambutan ketua panitia

salam2an dulu yuk

maaf lahir batin ya...

trio macan (emak cantik), mekso...

Kamis, 06 Juli 2017

Nongkrong Asyik di Hokben Paragon

02.33 0 Comments
Pagi-pagi saya dan Nyi PD dengan dress code merah, dah nongkrong cantik di Hokben Paragon. Demi apah coba? Jadi gini, pagi itu, Komunitas Blogger Gandjel Rel dapet undangan dari Pihak Hokben Pusat untuk mengikuti workshop Shibori sekaligus pengenalan menu baru di Hokben.

serunya pasukan merah2

Acara dimulai sekitar jam 9.30 dengan penjelasan dari Mbak Irma Wulansari selaku Marcomm Hokben. Beliau menerangkan panjang lebar sejarah berdirinya Hokben sejak pertama berdiri sampai sekarang. Jadi sejak Maret 2017, Hokben melaunching menu baru yang disebut Tokyo Bites. Isinya cemilan ringan seperti takoyaki, shumay, tori popcorn, dan edamame. Mereka ingin menghapus image bahwa Hokben hanya berisi makan berat. Hokben sekarang bisa jadi tempat nongkrong yang asyik loh, Gaes.

mbak Irma in action

Nah dalam kesempatan ini, kami diperkenalkan produk baru Hokben itu sekaligus boleh foto-foto makanan yang disediakan. Maka sesi berikutnya adalah foto produk. Semua terlihat sibuk jepret sana sini. Karena ada beberapa lomba yang diadakan di acara siang ini, mulai livetweet, livegram, sampai lomba blog. Tahu sendiri kan, tanpa foto tulisan sebagus apa pun nggak cetar membahana.

lg serius foto2 produk

Beres foto-foto, sesi berikutnya adalah belajar Shibori bareng Seratan Studio. Hmmm...bentuknya kayak batik jumputan gitu ya? Jumputan ala Jepang kali nama tepatnya, hihihi...Sekitar 1 jam proses kami belajar Shibori. Mulai dari mencetak pola dari kayu dan karet gelang di kain, mencelup kain di cairan garam dan pewarna, mendiamkan sejenak, dan yang paling mendebarkan...saat membuka satu per satu ikatan dan cetakan kayu. Tara...hasilnya bagus-bagus semua dan nggak ada yang sama. Unik pokoknya.

mbak Deya njelasin ttg Shibori

celup...celup...

simple kayak yg bikin


mbak Unik dan karyanya

Sambil nunggu kain yang dijemur kering, kita makan siang dulu. Aseeek...benar-benar gratis, tinggal nuker kupon yang dibagikan panitia di awal acara. Sebelum bubar, di acara penutupan diumumkan pemenang livetweet dan livegram terbaik. Juga yang hasil Shiborinya paling cantik dan unik. Shibori punya Mbak Unik dan Mbak Dhini emang juara...

ini menu maksi saya

Sebelum pulang, foto bersama dulu di depan gerai Hokben Paragon. Sampai jumpa lagi di acara seru lainnya ya, Emak-emak Cantik...