Alhamdulillah,
akhirnya bisa ketemu dengan Mak Indah Julianti Sibarani. Siapa gerangan beliau? Kalau
di IG ada selebgram, nha…di dunia perblogingan ada seleblog. Mak Injul ini
termasuk seleblog dunia blog perempuan Indonesia. Beliau co-founder Komunitas
Emak Blogger (KEB). Tahun ini beliau boyongan dari Bekasi ke Yogya, males
dibully, katanya, hahaha…
Hari Minggu, 23
November 2014 lalu, lalu Mak Injul diundang khusus oleh Komunitas IIDN Semarang
untuk berbagi tentang dunia perblogingan. Bertempat di Rumah Albi, lantai 2
Alfamart Telogorejo, Semarang, acara
baru dimulai jam 10 lebih (padahal undangan jam 9). Yang jadi MC Mak
Hartari, teman ngobrol nunggu pembicara datang. Ya ampun, Mak, ternyata di
balik wajah kalemmu tersimpan kekonyolan luar biasa. Besok daftar Stand Up
Comedy, ya…
si MC kocak, Mak Hartari |
Pagi itu Mak Injul
cerita perjalanannnya di dunia blog. Ternyata beliau sudah ngeblog sejak tahun
2003, (wew…saya belum kenal internet jaman itu). Saat bekerja di Indosiar, ada
kesempatan ngisi web berita Indosiar. Suatu saat beliau ada kesempatan membuat
buku dan akhirnya buku itu terbit juga. Gilanya, ketika ada kesempatan membuat
buku yang kedua, beliau memutuskan resign dari Indosiar.
Waktu itu Mak Injul
berpikir, mau di rumah nulis-nulis aja. Ternyata, tulisan nggak kelar-kelar,
uang pribadi juga menipis. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang. Seorang
sahabat memperkenalkan beliau dengan seseorang yang sedang mencari penulis
review produk Walls (ngiler denger kata Walls). Tawaran diterima. Mau tahu
nilai kontraknya? 6 jeti untuk 2 bulan, setiap minggu kirim review tulisan cuma
beberapa ratus kata. Wow…jungkir balik dulu ah.
Mak Injul in action |
Berita dukanya, ketiga
putrinya mblenger tiap hari harus makan es krim yang dikirim gratis ke rumah
oleh pihak Walls (hei…sini-sini, Nak, Tante bantu ngehabisin). Tapi si Emak
langsung teriak, “Ayo, Nak, makan es krimya, demi 6 jeti.” Hahaha…ngakak sambil
bayangin wajah tiga gadis kecil itu. Kontrak pertama kelar, dilanjut kontrak
berikutnya. Kalo yang pertama sebangsa Magnum, yang kedua serial Padle Pop. “Jadi
kita harus makan es krim lagi tiap hari? “ Hahaha…mules bayanginnya.
Pengin dapet uang dari
ngeblog kayak Mak Injul? Hello…Beliau ngeblog dari tahun 2003 loh. Dari blog
gratisan sampai yang sekarang www.indahjuli.com. Dan semua perlu perjuangan yang
menguras tenaga dan air mata * haiyah. Ini tips sukses ngeblog ala Mak Injul:
1. Posting.
Rajin-rajinlah posting di blog kalau bisa sih setiap hari. Ya, minim seminggu
sekali. Ide kan ada di mana-mana, tinggal mungutin aja * sampah kali. Siapa
yang postingnya sebulan sekali. Saya mengangkat tangan dengan ragu *ih, Mak,
jadi pengin malu deh…
2. Blogwalking.
Seringlah berkunjung ke blog teman dan tinggalkan jejak di sana. Kita bisa
dapat tambahan ilmu, teman, dan kunjungan balik dari pemilik blog. Sudah jadi rahasia
umum, kita harus kunjungi blog orang yang komen di blog kita.
3. Networking. Banyak
sekali komunitas (penulis) yang bisa kita ikuti. Setelah posting, jangan
dianggurin aja. Bagi link ke berbagai komunitas yang kita ikuti. Dari situ akan
semakin banyak orang yang mengenal kita dan tentu semakin banyak tawaran
kerjasama yang datang.
Jadi intinya, meski di
blog pribadi itu kita boleh nulis apa saja sesuka hati, tetep ada yang harus
diperhatikan. Kalau kata Mak Injul, menulislah dengan hati, sesuai banget
dengan temanya Blogging with Heart. Bener, Mak, tulisan yang dibuat dengan hati
akan sampai ke hati. Tambahan lagi, ini quotes dari Mak Injul, “Blogging with Heart, Money
will Follow.” Lha trus kapan money will follow me? Hahaha...ngisi blog dulu sana! Acara ditutup dengan pantun sang MC " Kalo ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi. Kalo ada umur panjang, yuk kita ngintip orang mandi." Sampai ketemu bulan Desember ya, Mak dan Mbak semua. Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi.
Mak Dian Nafi mewakili Mak Dedew, memberi buku dan plakat |
serius denger cerita Mak Injul |
kids corner, nyari ilmu sambil momong |
wew...serunya! padahal beberapa batal datang |
temen segeng KI Semarang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar