Jumat, 23 November 2012

# ceritaku

Yang Tersisa dari Nova Ladies Fair


Syukur alhamdulillah, senang rasanya bisa berpartisipasi di acara yang digelar Tabloid Nova: Nova Ladies Fair (NLF). Acara yang digelar tanggal 11 November 2012 di Parkir Selatan Istora Senayan itu mengambil tema : Women and Communities Day Out. Kebayang, kan, serunya bila berbagai komunitas perempuan berkumpul.

Keterlibatan saya di acara itu sepertinya sudah diatur Yang Maha Kuasa (ya, iya lah). Ketika pertama diumumkan di wall IIDN bahwa dibutuhkan 5 orang untuk mewakili IIDN utk  flashmob dan fashion show, saat itu saya sedang ada tugas negara. Ceile, keren banget, ya, bahasa saya. Maksudnya saat itu saya harus mendampingi suami di acara penutupan pendidikannya di Lembang, Bandung. Tanggal 1 November sepulang dari Lembang, pas buka wall IIDN, ada yang posting kalau masih dibutuhkan beberapa orang lagi untuk acara NLF itu. Saya langsung unjuk tangan, eh...maksudnya langsung daftar. Kata teman saya, yaudah datang saja pas latihan terakhir di Gedung Kompas Gramedia, Jl. Panjang 8A, Kebon Jeruk. Singkat cerita berangkatlah saya tanggal 8 itu ke Kebon Jeruk. Ternyata banyak juga yang new comer alias baru ikut latihan saat itu. Kami para new comer ini dituntut untuk cepat menyesuaikan dengan para pendahulu. Oke, lah. Latihan saat itu benar-benar menguras tenaga dan sukses membuat kaki saya pegal. Latihan dimulai jam 11 sampai jam 16. Maghrib saya baru nyampe rumah lagi. Ini dia wajah-wajah kami seusai latihan. Capek tapi tetap senyum...


Hanya sehari istirahat, tanggal 10 kami melakukan GR di tempat acara. Dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Tanggal 11 bulan 11 (cakep kan?), untuk pertama kali dalam hidup saya, saya menjadi peragawati. Norak, ya? Biar saja, dalam dunia nyata, mana ada peragawati tingginya semampai (semeter nggak nyampai) kayak saya begini. Usai menjadi peragawai (abal-abal) di fashion show on the street, saya berubah wujud jadi dancer. Ya, saya ikutan flashmob dengan lagu Korea yang lagi in saat ini: Gangnam Style. Wow...kebayang nggak sih, ibu-ibu (sebagian usianya 40 tahun ke atas kayak saya) menirukan gaya coboy plus gaya kuda jingkrak-jingkrak?Hehehe...Tapi seperti kata sang pelatih, Mbak Dyah, nggak boleh malu-malu dan jangan setengah-setengah, maka kami semua menari dengan total.

Alhamdulillah, menjelang senja, tugas kami selesai dengan sempurna. Semua puas! Kami semua rindu dengan kebersamaan yang hanya sesaat itu. Meski dari berbagai komunitas (IIDN, Kumpulan Emak-emak Blogger, La Femme Patisseries, Female Photographer, Hijabers Mom Community, dll) kami merasa seperti saudara *haiyah, lebay. Esoknya, status FB kami hampir sama: kapan ya kita bisa menggila kayak kemarin itu? * hihihi...dasar emak-emak.





Oh, ya, karena keterbatasan waktu, ditambah hujan yang mengguyur Senayan sesaat setelah acara fashion show on the street, maka saya nggak sempat memasuki satu per satu stand yang ada. Bahkan di stand IIDN hanya sempat cipika cipiki sama Teh Indari Mastuti di pintu masuk. Nggak tahu apa saja isi stand IIDN, maafin saya, ya. Dan inilah sedikit oleh-oleh yang saya bawa pulang. Stt...amplopnya (sengaja) nggak difoto, takut ada yang mupeng. Trus, Attack-nya juga sudah langsung dipake buat nyuci baju dan celana yang kecipratan air hujan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar