Saat ada undangan untuk IIDN ke pabrik Sosro, tgl.27 Februari,
saya langsung daftar. Nggak ada salahnya kan jalan-jalan, ketemu komunitas,
sambil belajar. Dari 30 orang yang pertama mendaftar, mengerucut jadi
separuhnya. Biasalah ibu-ibu, tiba-tiba ada acara, tiba-tiba anak sakit, dll.
Kami semua sudah maklum itu.
Di hari H, saya malah nyampe TKP molor satu jam dari jadwal.
Nggak nyangka Halim- Cakung makan waktu 2 jam. Maklum, saya naik Trans Jakarta
disambung angkutan bus 01 jurusan Bekasi. Yang lama itu di Terminal Pulo
Gadung, macet luar biasa, maklum hari kerja.
Akibatnya, saat saya nyampe di pabrik Sosro, jalan Sultan
Agung km.28 Cakung, semua sudah duduk manis di auditorium. Sudah makan siang
semua, lagi. Sementara saya, langsung ikut duduk sambil menahan lapar *salah
sendiri telat. Acara dibuka Mbak Elsa dengan salam, “Selamat Pagi!”
*wow...kayak di Lele Lela ya, salamnya. Setelah membacakan susunan acara, Tia,
selalu korwil IIDN Jabodetabek diminta memberi kata sambutan. Kaget ya, Tia,
disuruh pidato dadakan, hehehe...
Tak lama kemudian, kami diperlihatkan tayangan mengenai
sejarah dan perjalanan pabrik Sosro dari awal hingga sebesar saat ini. Kami
diminta tidak mengaktifkan kamera, artinya kami tidak diperkenankan merekam gambar-gambar
di tayangan itu. Usai melihat video itu, kami diminta memakai topi warna orange
dan foto bersama. Klik!
Mbak Elsa (yang wajahnya mirip Artha Ivano) segera memandu
kami melihat proses pembuatan teh botol. Mulai dari teh yang dikemas botol
beling sampai botol plastik. Kami diminta memegang kemasan saat diproses.
Ternyata memang benar-benar panas. Kata Mbak Elsa, memang begitulah proses
pembuatan teh di pabrik Sosro. Semua dibuat dalam keadaan panas, lalu ditutup.
Itulah yang membuat teh botol Sosro tahan lama meski tanpa bahan pengawet.
Intinya, selama tertutup rapat dijamin rasa dan warna nggak akan berubah.
Sayang mereka nggak menunjukkan proses pembuatan produk juice (Happy Jus atau
Country Choice).
Sambil jalan-jalan keliling pabrik, foto sekali lagi. Klik!
Capek keliling pabrik, kami disuguhi aneka teh. Bebas milih,
semuanya gratis. Ada yang masih panas, ada juga yang dalam keadaan dingin.
Semua dalam kemasan botol beling, kalau di kemasan tetrapack, pasti ada yang
mau bawa pulang, hehehe...Kami juga sempat membeli produk Sosro. Dalam satu tas
plastik berisi 6 produk seharga 10 ribu, murah kan? Bisa dijual lagi, tuh
*dasar otak pedagang.
Acara selanjutnya masuk ruang auditorium lagi untuk sesi
tanya jawab. Ada 5 ibu yang bertanya dan dijawab semua dengan jelas oleh Mbak
Vina. Sebelum pulang kami diberi bingkisan yang ternyata isinya payung hitam,
ih...kok kayak lagu dangdut sih. Tapi lihat penampakannya, cantik loh...
Sekitar jam 16.30, kami semua meninggalkan pabrik dan pulang
menuju rumah masing-masing. Sampai jumpa lagi di kunjungan pabrik berikutnya
(lho emang mau ke pabrik mana lagi?). Demikian laporan reporter cantik dan imut
Jeng Sri dari atas Trans Jakarta yang
salah jurusan dan akhirnya turun di shelter Juanda untuk lanjut ke PGC.
Sorry, ya, Cintaku, emakmu pulang kemalaman gara-gara keder *
Mother Keder sesion 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar