Malam itu Nabila
cerita kalo hampir semua teman di kontrakan pernah kehilangan uang, kecuali
dia. Saya sih cuma komen, “ Lha iya lah, wong kamu nggak pernah punya uang.” Hahaha...kita
berdua ngakak bareng. Waktu itu kami berdua ngobrol soal tuyul yang ternyata di
jaman milenium ini masih ada. Soalnya banyak banget teman FB saya yang posting kalo isi celengannya nggak sesuai perkiraan. Terutama, banyak uang merah dan biru yang raib.
Sepekan kemudian,
Nabila cerita, kalo dia telat pulang karena ada sebuah peristiwa unik dan
langka di kontrakan. Jadi begini, malam sebelumnya, ada teman KKN Dea ( teman
sekontrakan plus teman dekat Nabila), datang ke kontrakan. Mereka maksa untuk
membongkar isi lemari Dea, karena curiga banyak barang yang hilang selama KKN.
Dan terjadilah
kehebohan itu. Saat dibuka lemari Dea, banyak ditemukan barang-barang milik
temannya yang hilang. Bahkan ada laci yang isinya aneka make up mahal.
Wow...malam itu juga Dea langsung diinterogasi. Mau tau reaksinya? Ekspresinya
tenang, diam, nggak ada penyesalan, bahkan nggak ada kata maaf. Yang bikin Nabila
nyesek, selama ini dia paling dekat dengan Dea. Pernah dikasih lipstik dan dompet, bahkan
sering ditraktir makan. Saya cuma bisa nasehatin,” Yaudah, buang aja lipstiknya.
Soal traktiran, karena kamu nggak tau, istighfar aja. Semoga Allah mengampuni
kesalahanmu.”
Selama di rumah, Nabila
terus memantau grup WA teman kontrakan dan cerita sama Emaknya. Ternyata esok
harinya Dea langsung hengkang dari kontrakan dan nggak mau ngasih tau pindah ke
mana. Mau menenangkan diri, katanya. Trus, Ibunya Dea juga marah-marah sama Mbak
Ketua kontrakan, karena dianggap sudah menfitnah anaknya. Mungkin beliau lebih
percaya pada laporan anaknya yang diputar balik.
Selama 3 tahun kuliah
di UGM, Nabila menempati 3 tempat tinggal berbeda. Dan baru kali ini mengalami
hal menghebohkan seperti ini. Apalagi di tempat terakhir ini sebuah kontrakan
muslimah yang aturan masuknya lumayan ketat. Kata Mbak Ketua kontrakan, “Berarti
tahun depan harus dites psikologi dulu ya, Bil.” Hihihi...iya, kali, Mbak.
Bagi yang masih awam, Kleptomania
itu sebuah gangguan ketidakmampuan diri untuk mengambil barang milik orang
lain. Bisa di tempat ramai seperti mall, bisa juga di tempat sepi seperti asrama.
Entah apa pemicunya, yang pasti kalo ingin sembuh ya harus berobat ke dokter
atau psikolog. Oh ya, selama tinggal di situ Nabila pernah kehilangan kamera. Padahal tuh kamera dibeli suami untuk keperluan saya kalo bikin buku masakan dan craft, hiks...Tapi ketika diinterogasi, Dea nggak ngaku kalo dia yang ngambil. Entahlah,
hanya Dea dan Allah yang tahu, ke mana raibnya tuh kamera.
Kabar terakhir, Dea
ditemukan di sebuah gerai donat sama Mbak-mbak kontrakan. Dia mau tanda tangan
perjanjian, kalo dia mau ngganti barang-barang yang sudah dia ambil. Entahlah,
semoga nggak bohong. Yang pasti anak saya, Nabila, nyesek banget, nggak nyangka
orang terdekat di kontrakan, yang sering nyuruh dia ini itu, ternyata pengidap
Kleptomania. Saya cuma bisa menyuruh anak saya untuk mengikhlaskan, memaafkan,
dan mendoakan semoga dia segera sembuh.
![]() |
gambar diambil dari Google |
Pernah sekos sama anak klepto. Memang dia tenang aja meski ketauan. cuma majalah aja lho dia ambil. Pas penasaran dari cara jawabnya aku lsg buka lemari dia pas dia mandi. Olala itu majalah dan barang lain yang pernah dia ambil ada disana
BalasHapusnyebelin banget ya Mbak...gayanya tuh lho, tenaaaang bgt
BalasHapus