Alhamdulillah, puji syukur tak terhingga saya ucapkan pada Allah Azza
Wajalla yang akhirnya mengabulkan keinginan saya mengunjungi tanah haram. Iya,
betul, Saudara-saudara, Allah ijinkan saya berangkat umroh. Apakah saya
termasuk beruang eh, maksudnya orang yang banyak uang? Tidak. Bahkan awal
Februari 2018 tabungan saya saldonya sangat minim sesuai selera saya yang
minimalis, yaitu 50 ribu. Kok bisa?
Wah, ceritanya panjang, kalo dibuat sinetron bisa berjilid-jilid, bisa
session 1 sampai 10. Baiklah, saya buat ringkasannya aja ya? Jadi begini, sejak
awal tahun 2015, pokoknya sejak tahun baru itu, saya dikasih cobaan Allah
secara bertubi-tubi. Nggak perlu saya ceritakan secara detail seperti apa
cobaannya. Tapi saya yakin, kalo nggak kuat menghadapinya bisa gila.
Alhamdulillah, saya nggak gila karena saya salurkan energi negatif itu ke
kegiatan positif bersama teman-teman crafter saya.
Jangan tanya perasaan saya saat itu. Hampir tiap malam saya nangis dan
curhat sama Allah. Waktu itu saya sempat bertanya,” Ya, Allah, kenapa hamba
harus menghadapi cobaan seberat ini?” Ah, saya malu kalo inget waktu itu. Betapa
ceteknya ilmu dan iman saya. Seiring berjalannya waktu, saya mulai berubah,
mulai belajar tentang Islam, dengerin aneka ceramah di Youtube. Dan dari sekian
ceramah itu ada salah satu yang menusuk jantung hati saya.
“Orang seperti Rasulullah yang sudah dijamin masuk surga, cobaan
hidupnya berat. Lha Anda siapa? Sahabat Nabi bukan, belum ada jaminan masuk
surga, amal sedikit, dosa menumpuk, siksa kubur sudah menanti. Lha dikasih
cobaan kok nggak mau. Anda sehat?” Bener-bener mak jleb.
Sejak itu timbul rasa penyesalan yang luar biasa. Kalo malam saya masih
tetap nangis dan curhat sama Allah, tapi isi curhatnya beda. “Ya, Allah, ampuni
hamba yang berprasangka buruk pada-Mu. Ijinkan hamba datang ke rumah-Mu untuk
memohon ampunan. Dan hamba ingin Kau tunjukkan jalan keluar dari permasalahan
ini.” Hampir tiap hari saya meminta jalan keluar tapi belum juga ada jawaban. Mungkin
kalo saya datang langsung ke rumah-Nya, Allah baru tunjukkan jalan terbaik.
Jadi, Saudara-saudara, saya berdoa minta dimudahkan untuk ke baitullah
itu selama 2 tahunan. So, buat yang belum dikabulkan doanya, sabar ya. Yakinlah
bahwa Allah selalu mendengarkan doa hamba-Nya. Soal kapan akan dikabulkan itu
terserah Allah, bisa cepat, bisa lama, bisa juga ditangguhkan dan akan
diberikan di surga kelak.
Dan, akhirnya berita baik itu datang. Rekening tabungan saya dapat
kiriman dari perusahaan tempat saya bekerja dulu. Ada hak saya yang belum saya
ambil. Jumlahnya? Cukuplah untuk berangkat Umroh. Dan inilah waktunya....waktu
yang paling tepat. Eh, tapi begitu uang itu masuk ke tabungan pekan pertama
Februari 2018, saya sempat galau dan mikir sebentar. Setan mulai mengganggu.
Oh, tidaaaak, saya harus segera memutuskan. Selama 2 tahunan saya meminta pada
Allah untuk dipanggil ke baitullah. Lha sekarang uang dah ada, masak mau
dilewatkan.
Pekan kedua, saya langsung menghubungi pihak travel di Solo. Saya
tanya, kursi yang masih tersisa untuk bulan Maret dan April tanggal berapa.
Ternyata Maret dah full, adanya tanggal 1, 19, dam 30 April. Setelah mikir dan
timbang sana sini, saya langsung memutuskan untuk berangkat yang tanggal 19
April. Salah satu pertimbangannya, kalo ambil yang tanggal 30, entar saya bisa
dimarahin keluarga besar, karena kakak perempuan saya mantu tanggal 6 Mei.
Oh, ya, banyak yang kepo, saya berangkat pake biro travel apa, karena
sekarang banyak kasus biro abal-abal. Trus apa pertimbangannya milih biro travel
itu? Sabar...sabar...nanti saya tuliskan di postingan berikutnya ya...
Moral cerita dari postingan ini adalah jangan abaikan kekuatan doa.
Bila kita menginginkan sesuatu mintalah langsung pada Allah. Dan berdoanya
jangan setengah-setengah, mintalah dengan serius kalo perlu sambil
nangis-nangis. Allah tuh senang dengar rintihan dan tangisan hamba-Nya di
sepertiga malam. Bukankah sudah jelas hadistnya. “Siapa yang berdoa pada-Ku, akan
Kukabulkan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa
yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni” (HR. Bukhari no. 6321 dan
Muslim no. 758).
![]() |
selfie di depan Ka'bah |
#ceritaumrohku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar