Hanya
seminggu setelah ikut kelas editing online-nya Galaregia Project, saya dapat
job. Hore…! Klien pertama saya tak lain putri saya sendiri, hihihi…Ceritanya,
Nabila mau ikut lomba nulisnya Rohto *gubrak, emaknya aja minder denger lomba
yang jurinya Naning Pranoto itu. Yaudah lah, sebagai emak yang baik saya terima
pekerjaan itu.
Hmmm…pertama
buka naskah saya langsung teriak, maklum saya di ruang tengah Nabila di
kamarnya.
“Ini
judulnya apa, Sayang?”
“Terserah
Ummi aja deh. Baca dulu semua nanti baru dikasih judul.” Emak cantik mulai
senyum-senyum.
Setelah
saya baca keseluruhan barulah saya edit sesuai dengan ilmu yang baru saya
dapatkan.
“Nama
tokohnya boleh diganti nggak? Masak yang lain namanya Merry dan Michelle, kok
satunya Yuni? Yang kerenan dikit lah, Yuki atau Yully, gitu. Jangan-jangan nama
panjangnya Sri Wahyuni, lagi.”
“Enggak
boleh diganti, pokoknya Yuni aja.”
Oke,
deh. Beberapa kata dan kalimat sempat saya ganti. Masak, menggambarkan suara
orang ketakutan kayak tikus mencicit. Kata Nabila, dia pernah baca penggambaran
kayak gitu, tapi si emak cantik nggak terima. Ganti! Cara nulis paragraf juga
masih berantakan. Percakapan banyak ditulis menjorok, seperti ganti paragraf
baru gitu. Yang ini juga mesti dibenerin. Apalagi ya? Pokoknya ada deh yang
saya ganti susunan kalimatnya karena nggak enak dibaca.
Setelah
selesai proses editing, saya panggil Nabila. Tugas saya sebagai editor sudah
selesai. Sekarang dia yang harus melengkapi syarat lainnya seperti biodata dan
berbagai lampirannya. Yah…masih dapat tugas satu lagi, besok sebelum ke kantor
pos mampir dulu ke mini market beli produk Rohto sebagai salah satu syarat. Oke
deh, apa sih enggak buat anak Ummi yang paling cantik ini.
Sebelum
saya masuk kamar karena sudah ngantuk berat, saya sempat nanya, “Kenapa sih
namanya harus Yuni?”
“Itu
kan nama teman sekelasku yang jahat.”
Gubrak,
ternyata begini cara dia melampiaskan kekesalannya. Nabila pernah curhat
ternyata ada beberapa teman sekelas yang nggak suka kalau Nabila jadi ketua
kelas. Kelewat imut kali kamu, Nduk, hihihi…Nah, Nabila bilang kalau dia sering
dibully sama teman-temannya itu, salah satunya bernama Yuni. Pas banget dengan
cerita yang dia tulis, yaitu tentang adanya praktek bullying di sekolah.
Oke,
deh, mudah-mudahan cerita kamu lolos jadi 10 besar. Amin. Kalau pun kalah juga
nggak papa. Ummi acungi jempol buat keberanian kamu menjajal ajang nulis cerpen
yang menurut Ummi tingkat tinggi alias nyastra banget. Good luck, My Daughter!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar