Senin, 07 Juli 2014

Indonesia, Ini Bukti Cintaku

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menyaksikan konserta bertajuk “Swarga di Khatulistiwa” di Taman Ismail Marjuki (TIM), Jakarta. Konserta ini menceritakan tentang sebuah negeri elok yang kaya raya bernama Nusantara. Keelokan dan kekayaannya membuat banyak negara lain ingin memilikinya. Dengan segala tipu daya akhirnya Nusantara secara berganti-ganti dikuasai oleh negara lain seperti Portugis, Belanda, dan Jepang.

Tapi berkat perjuangan dan kegigihan para pemuda, penguasa-penguasa jahat itu bisa diusir dari Nusantara. Konserta yang berlangsung hampir 2 jam itu ditutup dengan pembacaan teks proklamasi. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” oleh seluruh pendukung konserta. Saya merasakan gemuruh di dada mendengar lagu yang dinyanyikan dengan penuh khidmad itu.

"Indonesia Pusaka" memang dahsyat

Tepuk tangan menggema di seluruh ruangan, begitu semua pendukung membungkukkan badan. Secara keseluruhan konserta itu bagus sekali. Baik pembacaan narasi, paduan suara yang membawakan aneka lagu daerah, tarian nusantara yang dibawakan para penari, maupun tata lampu. Bukan hanya itu, ada pesan yang saya tangkap seusai melihat konserta itu. Oh, ternyata untuk bisa menjadi Indonesia seperti sekarang ini diperlukan perjuangan yang luar biasa. Banyak darah yang tertumpah dan nyawa yang melayang demi merebut kembali Nusantara ini dari kaum penjajah.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah sewajarnya kalau saya mencintai Indonesia, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Agama saya juga mengajarkan bahwa mencintai negara itu wajib hukumnya. Tak peduli negara ini dicap negara lain sebagai sarang teroris, tingkat korupsinya tinggi, pengunggah situs porno terbanyak sedunia, dan mutu pendidikannya rendah. Apa pun komentar miring dunia tentang negara ini, saya tetap cinta Indonesia.

Kenapa? Karena di sini saya mendapatkan apa yang saya butuhkan. Tanah, air, udara, orang-orang yang ramah dan peduli, rezeki, kebebasan berpendapat, dan masih banyak lagi. Bandingkan dengan saudara-saudara kita yang tinggal di belahan dunia lain yang masih harus berjuang demi mendapatkan kemerdekaan.

Di era digital ini cinta tanah air tidak harus diwujudkan dengan memanggul senjata * mau perang sama siapa, Bro? Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa cinta tanah air, diantaranya memakai produk dalam negeri, menjaga kelestarian alam, dan melestarikan budaya masing-masing daerah. Saya sendiri punya cara sederhana mencintai Indonesia, diantaranya:
1. Memakai kain batik di berbagai kesempatan. Ditetapkannya batik sebagai warisan budaya nasional menurut saya itu membanggakan. Agar tidak diklaim sebagai budaya Negara lain, ya orang Indonesia sendiri yang harus mempertahankannya. Apalagi batik sekarang ini tampil dengan berbagai variasi baik model dan warnanya. Nggak ada ceritanya pakai kain batik jadi kelihatan tua. Batik untuk balita pun sekarang ada. Dan mereka tetap kelihatan cute.

saat jadi model "jadi-jadian"

2. Mengelola sampah rumah tangga dengan efisien. Tak bisa dipungkiri, ibu rumah tangga adalah sumber sampah di rumahnya. Karena dialah yang menentukan apa saja yang harus dibeli untuk keperluan rumah. Prihatin dengan pengelolaan sampah dan meningkatnya pencemaran tanah dan air di negeri ini, saya memulai langkah mandiri dari rumah. Caranya?
- Meminimalkan penggunaaan plastik.
- Membiasakan diri membawa tas belanja dari rumah.
- Mengelola sampai organik dari sisa sayuran menjadi pupuk tanaman.
-Memanfaatkan barang tak terpakai menjadi barang yang lebih berguna
3. Mengajarkan pada anak-anak saya tentang perbedaan. Syukurlah, saya pernah tinggal di komplek militer yang penghuninya komplit dari Sabang sampai Merauke. Dari sana saya ajarkan, “Nak, kita harus menghargai mereka. Walaupun suku, agama, dan budayanya berbeda mereka tetap saudara kita, sama-sama orang Indonesia. Berbeda itu biasa, malah akan memperkaya wawasan kita.” Menurut saya, kalau sejak kecil sudah diajarkan menghargai perbedaan, kelak akan tertanam dalam ingatan mereka.


Mencintai tanah air tak lain adalah upaya kita semua dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pendahulu kita. Simpel saja, kalau kita mau mentaati peraturan, hidup sesuai norma agama dan susila yang berlaku, insya Allah negeri tercinta ini akan menjadi negara yang besar dan bermartabat. Tak ada pejabat yang korupsi, tak ada pedagang yang curang, tak ada pegawai yang mangkir kerja, dan tak ada pelajar yang tawuran. Ayo, Guys, buktikan cintamu pada Indonesia!


1 komentar:

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus