Selasa, 10 September 2013

# tulis menulis

(Akhirnya) Ketemu Bang Boim

Sudah lama saya pengin ketemu Bang Boim Lebon, penulis komedi senior yang baik hati dan imut (dibaca: item mutlak) itu. Alasannya simple aja, pengin menimba ilmu dari beliau. Saya tuh pengin banget punya buku bergenre komedi. Entah, apa motivasinya. Pokoknya pengin dan suka aja. Pernah sekali bikin novel komedi. Dikirim ke Penerbit Bukune, setahun kemudian baru dikasih jawaban: naskah ditolak! Hiks…* maklum masih garing, krik…krik…

Dan, ternyata Allah mendengar suara hati saya terdalam itu. Dijembatani oleh IIDN Jabodetabek, akhirnya saya bisa bertemu dengan beliau. Hore…! * joget-joget pake pom-pom. Hari Sabtu, 7 September 2013, jam 9 pagi (kurang dikit) dengan semangat membara saya naik Kopaja 57 ke Gedung KINDO, Jalan Duren Tiga Raya. Nyampe di TKP ternyata masih sepi, karena masih jam 9 lebih dikit. Di luar perkiraan, ternyata wilayah Kalibata nggak macet kayak biasanya.

Langsung nyari kantornya IIDN di lantai 3 nomer 303. Eh, ketemu Teh Lygia dengan pakaian serba ungu, seperti biasanya. Tak lama kemudian datang Tia Marty, Mbak Etty Budiharjo, Mbak Erma, dan Mbak Irhayati Harun. Walau yang datang cuma 6 ibu-ibu, acara tetap berlangsung. Kalau sampai batal, beneran saya mau nangis guling-guling di situ, hehehe…*lebay.

Kira-kira jam 11-an, Bang Boim datang berdua dengan istrinya. Saya dah pernah dengar sebelumnya dari teman-teman FLP Jakarta, kalau ngundang Bang Boim pasti satu paket. Ternyata benar juga. Begitu datang Bang Boim langsung memperkenalkan diri dengan membacakan biodata beliau di layar LCD. Dilanjut dengan sharing ilmu kepenulisan cerpen, novel, dan drama komedi. Ini dia yang saya tunggu-tunggu.

Menurut Bang Boim, ide menulis cerita komedi bisa datang dari mana saja. Bisa dari pengalaman lucu masa kecil, bisa juga dari memotret kejadian sehari-hari. Nah, kalo judul Bang Boim suka mlesetin judul film atau novel yang sedang booming saat itu. Lihat saja judul bukunya, ada Suster Ngepot, Cemburu Berdarah Dingin, dan Ayat Amat Cinta. Tahu, kan, itu plesetan film atau novel apa?

Karena itu, pasang mata dan telinga, cari tahu apa yang sedang trend saat ini. Mulai dari film, novel, atau berita yang sedang ramai dibicarakan orang saat ini. Cari sesuatu yang mirip dengan hal itu. Misal saat booming film Badman Begins, Bang Boim bikin novel Badman Bidin. Pokoknya cari yang kedengarannya mirip, gitu.

Hampir semua ibu-ibu yang datang mengeluh soal sulitnya membuat cerita komedi. Bang Boim sendiri mengakui, teman seruangannya saja sampai berkeringat sebiji jagung kalo disuruh membuat cerita komedi. Tips dari beliau, buat aja dulu ceritanya, nanti kita cari celah di mana dimasuki unsur komedi. Misal tokoh utama ganteng tapi oon kayak novel Sotoy, atau cerita percintaan, orang tua si cewek pendengarannya terganggu kayak Bolot, atau tokoh utama berbadan kekar tapi takut pada sesuatu yang kecil seperti kecoak.


Terakhir Bang Boim cerita, kalau beliau punya jam biologis menulis, yaitu setelah sholat Subuh dan sebelum berangkat kerja. Kira-kira 2 jam-an lah, setiap pagi. Rutin! Makasih banyak ya, Bang, sharing ilmunya. Bermanfaat banget. Dan mudah-mudahan setelah pertemuan ini saya jadi semangat membuat novel komedi lagi. Sebenarnya ada satu hal lagi yang ingin saya utarakan langsung, tapi saya nggak enak sama Mbak Ade, istrinya, hehehe…*apa seeeh? Saya cuma pengin bilang, “Bang Boim, maukah kau menjadi mentorku?”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar