Sabtu, 28 September 2013

# curhat

Audisi

Hari ini ngantar teman yang mau audisi. Sebenarnya yang ikut hanya dia. Nggak tau kenapa dia ngajak saya. Nggak pede kalo sendirian, katanya. Yaudah, saya nurut. Tempatnya di daerah Pancoran. Setelah tanya-tanya Satpam ditunjukin tempatnya. Tapi, kok, sepi. Jangan-jangan salah. Muter-muter dulu sebentar.

Balik ke gedung tadi, eh…ternyata ada penjaga yang kelihatan di halaman belakang. Setelah tanya-tanya, bener, ini tempat audisinya. Waktu masuk, baru ada 2 peserta. Sambil nunggu peserta audisi lain, kami ngobrol-ngobrol. Di ruangan sudah disediakan 18 kursi berlapis kain satin putih. Persis sama dengan jumlah peserta. Di sandarannya ditempeli label nama peserta. Wah, berarti nanti saya harus keluar dari ruangan ini. Nunggu di luar, maksudnya.

Hingga jam 10 lebih, ada 3 peserta yang belum hadir. Panitia sudah menghubungi peserta, tapi tidak ada jawaban alias nggak nyambung. Akhirnya audisi pun akan dimulai. Saya segera keluar ruangan. Bersama saya ada 2 orang lagi yang keluar ruangan.
“Lho, nggak ikut audisi?”
“Saya cuma ngantar teman.”
“Oh, jadi kita bertiga sama-sama pengantar.”

Kami bertiga mencari tempat yang nyaman buat santai-santai. Menunggu itu menjemukan, apalagi sampai 1-2 jam. Saat kami duduk di luar ruang audisi, seorang panitia mendatangi kami.
“Berhubung peserta kurang 3 dan pengantar juga 3, maka kami minta Anda bertiga ikut audisi.”
“Tapi kami tidak siap.”
“Nggap papa. Pernah dengar kan, kisah para artis sinetron yang tadinya cuman ngantar teman ikut audisi. Eh, akhirnya dia malah yang kepilih.”

Gubrak, tapi ini bukan audisi menjadi bintang sinetron. Ini audisi cerdas cermat emak-emak. Modalnya bukan tampang dan akting, tapi menghapalkan setumpuk buku yang berisi anggaran dasar, juklak, julkis, dan tentang organisasi wanita! Ikut audisi karena terpaksa itu rasanya…mual, mules, dan mau pingsan. Untung selesai audisi dapat makan siang: nasi kotak gratis. Nggak jadi pingsan, deh…yang ada ketawa ngakak sepanjang perjalanan pulang. Saya yakin kisah pengantar yang malah kepilih itu hanya khayalan belaka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar