Senin, 01 Juni 2015

# jalan-jalan

Kuliner Mak Nyus Khas Pontianak

Hari Minggu kemarin iseng-iseng nimbang berat badan. Alamak, ini rekor terberat seumur hidup, hampir 60 kg! Saya inget-inget apa ya penyebabnya. Iya sih, nafsu makan akhir-akhir ini melonjak naik seiring naiknya dollar * tsaah. Trus senam juga dah jarang seiring kesibukan bikin kreasi flanel. Eh tapi tiba-tiba inget, kan selama di Pontianak kemarin itu kerjaan  saya cuma makan dan tidur aja yak?

Jadi gini, tanggal 14-18 Mei kemarin kan critanya saya ke Pontianak. Nha...selama di sana itu sang tuan rumah aka kakak ketiga itu baiiiik banget. Saudaranya yang dari Jawa nggak boleh pegang kerjaan. Tiap hari kami cuma disuruh makan dan tidur semacam tahanan gitu. Eh nggak juga ding, kadang juga diajak jalan dan makan di luar.

Ternyata, terbukti kalo saya ini omnivora alias pemakan segala. Nggak makanan Jawa, Sunda, Minang, termasuk masakan Melayu, semua terasa maknyus di lidah dan langsung masuk perut tanpa basa-basi. Dan ini dia 7 makanan khas Pontianak yang sempat saya cicipi:
1. Pacri nanas, sayur yang terdiri dari potongan buah nanas dengan kuah kental.


2. Ikan asam pedas, lauk berupa ikan patin kuah kental yang yummy.


3. Bubur Pedas, kalo kakak ipar saya bilangnya sih bubur padas. Terbuat dari beras tumbuk yang disangrai. Tambahannya aneka rempah dan sayuran khas sana seperti pakis. Trus makannya ditaburi kacang tanah goreng dan teri goreng. Bubur ini sehat dan bergizi, karena banyakan sayuran daripada berasnya.


4. Kwetiaw goreng, meski nggak di Kwetiaw Apolo yang kondang itu. Tapi minim dah makan kwetiaw di Pontianak *menghibur diri.


5. Bakso PSP, itu bakso yang cukup kondang di Pontianak. Di meja nggak tersedia saus kayak di Jawa.Yang ada malah jeruk kecil yang manis khas sana.


6. Bingke, kue tradisional yang terbuat dari tepung beras, telur, gula , dan santan. Rasanya manis dan testurnya lembut.


7. Nha ini, kue favorit kami semua, tapi nggak tau namanya. Sejak hari pertama makan kue ini, tiap pagi kami ke pasar minum kopi dan beli kue lezatos ini. Kayak lontong dibungkus plastik, isinya tumisan rebon.



Ada juga makanan unik dengan teknik fermentasi yang sempat saya cicipi yaitu cencalok dan tempoyak. Cara fermentasinya cukup ditambahi garam lalu disimpan selama beberapa hari. Kalo cencalok itu rebon yang difermentasi trus ditambahi bumbu, cabe rawit, dan perasan jeruk nipis. Nha, kalo sambal tempoyak itu daging buah durian yang difermentasi, dicampur bumbu, cabe, dan ditambahi udang.


Huaaa * nangis kejer. Ternyata masih banyak yang belum saya cicipi seperti sotong pangkong, chai kwe, tau swan/bubur gunting, es krim Petrus, kwetiaw Apolo, pengkang, dan yang lainnya. Mudah-mudahan bener kata saudara-saudara ipar kakak ketiga, kalo udah ngrasain air Kapuas, bakalan balik ke Pontianak lagi. Aamiin...Pontianak, tunggu kedatangan saya suatu saat nanti. Akan saya coba semua makanan khas sana sampai puas.

NB: sebagian besar foto saya minta ke Mbah Google ya. Habis...begitu liat makanan bawaannya pengin langsung masuk ke mulut aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar