Senin, 06 Mei 2013

# kopdar

Kopdar IIDB Kedua


Kopdar kali ini semakin seru, meski harus bayar seratus ribu. Tempatnya di Indonesia Creative Centre, Sarinah Plaza lantai 14. Saya dan sahabat baru saya, Mbak Nuke, datang tepat waktu jam 13.30. Ternyata yang datang baru beberapa orang saja, huhuhu...Gapapa lah, mending datang duluan daripada telat. Lihat-lihat teman yang buka lapak dulu deh. Dan ...Mbak Nuke pun tergiur dengan bros cantik buatan Mbak Reni. Bros bernuansa merah (persis baju Mbak Nuke) itu akhirnya berpindah tangan.

Jam 14.30 acara baru dimulai, setelah semua peserta hadir komplit. Ada 3 sesi acara pada pertemuan kali ini. Sesi pertama diisi oleh Mbak Ries Suryanita, pendiri komunitas Mom Preneur, dengan tema From Hobby to Business alias dari Hobi menjadi Bisnis. Ternyata sebagian ibu-ibu yang datang banyak yang memulai bisnis dari hobi. Ada yang usaha katering karena hobi masak, ada yang usaha bikin souvenir karena hobi crafting (kayak saya dan Mbak Wuri Widi), dll.

Sesi kedua, dibawakan oleh Mbak Indari Mastuti, founder IIDN dan IIDB. Materinya Olah Bisnis dan Keluarga. Ibu satu ini memang jago banget mencairkan suasana. Cara bawain materinya oke banget, penginnya saya kasih sepuluh jempol (kalau ada). Ada beberapa hal penting yang sempat saya catat :
- Dalam menjalankan bisnis harus profesional. Jangan semuanya dikerjakan sendiri, cari asisten. Biar nggak stres, biar punya banyak waktu untuk diri dan keluarga, dan bisa mikir cara ekspansi.
- Yang masih bingung menentukan bisnis, bisa dari hobi. Dari berbagai hobi yang ada, pilih yang paling dikuasai dan sesuai modal yang ada. Yang penting, sesuai passion dan jangan hanya ikut trend.
- Tentukan brand. Bikin logo, merk, buat kartu nama. Sangat penting untuk membranding diri. Cara paling mudah: 1. Saat memperkenalkan diri, sebut juga kemampuan/ bisnis kita. Misalnya: Hallo, saya Cicik, ibu rumah tangga yang hobi bikin kerajinan tangan. Kalo butuh souvenir untuk berbagai acara, bisa menghubungi saya 2. Ikut berbagai kompetisi. Salah satu tujuan Mbak Indari ikut kompetisi ini itu adalah untuk membranding diri. Setelah menang berbagai kompetisi, nama dan usahanya mulai dikenal orang.
- Cari mentor, yaitu orang yang level ilmunya di atas kita. Kalo kita belum punya buku, cari mentor yang sudah nulis 2-3 buku. Kalo omzet bisnis kita 1 juta, cari mentor yang omzetnya 5 juta.
- Olah bisnis dan keluarga harus balance. Jangan sampai menghabiskan banyak waktu untuk bisnis sampai lupa mengurus suami dan anak. Luangkan waktu untuk Me Time.

Sesi terakhir diisi Teh Ocha, admin IIDB, yang jago aneka ketrampilan. Kami diajari cara membuat lolipop dan anak anjing  dari towel (handuk kecil ). Oh ya di sesi terakhir ini, kami dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 4-5 orang. Kelompok saya, yang dinamai Mbak  Hetty Dadang dengan Exist itu bener-bener heboh.  Anggotanya 6 orang, paling rame dan narsis. Usai membuat kreasi towel, kami diminta mengisi blangko bussiness plan tentang usaha crafting.

Saat diminta presentasi business plan, kelompok kami satu-satunya yang pake yel-yel. Heboh pokoknya. Nggak sia-sia deh, akhirnya kelompok kami menang. Mbak Indari kesengsem dengan yel-yel karangan Mbak Debby itu, kali, hehehe...Senangnya dapat hadiah dari para sponsor. Ada yang milih boneka tangan, ada pula yang milih gantungan pintu (termasuk saya).

Mbak Nuke juga dapat hadiah sebagai peserta dengan kostum terbaik. Prok...prok...prok...selamat ya. Bajunya mere mere jahe. Merah kan melambangkan semangat dan keberanian. Belum lagi sepatu bootnya yang bikin peserta lain berdecak kagum. Anda memang layak dapat hadiah, Mbak Nuke. Pinjemin Majalah Potret-nya dong...hihihi...(buntutnya nggak enak banget).





Tak lupa saya membagikan sampel gratis usaha saya, berupa owl imut dari flanel untuk hantungan hape. Cuma 30 biji, mudah-mudahan cukup ya, Mbak Panitia. Saat kami satu kelompok sudah akrab, waktu sudah menunjukkan pukul 18.00. Itu tandanya, kami harus berpisah, untuk pulang ke rumah masing-masing. Hiks...Kapan lagi ya bisa seru-seruan bareng ibu-ibu kayak begini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan ya, Ibu-ibu *usap air mata. Ya sudah, demikian laporan Jeng Sri sepulang dari Sarinah Plaza *tisu.. mana tisu...

                                                                                    Jakarta, 31 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar