Kopdar kali ini
semakin seru, meski harus bayar seratus ribu. Tempatnya di Indonesia Creative
Centre, Sarinah Plaza lantai 14. Saya dan sahabat baru saya, Mbak Nuke, datang
tepat waktu jam 13.30. Ternyata yang datang baru beberapa orang saja,
huhuhu...Gapapa lah, mending datang duluan daripada telat. Lihat-lihat teman
yang buka lapak dulu deh. Dan ...Mbak Nuke pun tergiur dengan bros cantik
buatan Mbak Reni. Bros bernuansa merah (persis baju Mbak Nuke) itu akhirnya
berpindah tangan.
Jam 14.30 acara baru
dimulai, setelah semua peserta hadir komplit. Ada 3 sesi acara pada pertemuan
kali ini. Sesi pertama diisi oleh Mbak Ries Suryanita, pendiri komunitas Mom
Preneur, dengan tema From Hobby to Business alias dari Hobi menjadi Bisnis.
Ternyata sebagian ibu-ibu yang datang banyak yang memulai bisnis dari hobi. Ada
yang usaha katering karena hobi masak, ada yang usaha bikin souvenir karena
hobi crafting (kayak saya dan Mbak Wuri Widi), dll.
Sesi kedua, dibawakan
oleh Mbak Indari Mastuti, founder IIDN dan IIDB. Materinya Olah Bisnis dan
Keluarga. Ibu satu ini memang jago banget mencairkan suasana. Cara bawain
materinya oke banget, penginnya saya kasih sepuluh jempol (kalau ada). Ada
beberapa hal penting yang sempat saya catat :
- Dalam menjalankan
bisnis harus profesional. Jangan semuanya dikerjakan sendiri, cari asisten.
Biar nggak stres, biar punya banyak waktu untuk diri dan keluarga, dan bisa
mikir cara ekspansi.
- Yang masih bingung
menentukan bisnis, bisa dari hobi. Dari berbagai hobi yang ada, pilih yang
paling dikuasai dan sesuai modal yang ada. Yang penting, sesuai passion dan
jangan hanya ikut trend.
- Tentukan brand.
Bikin logo, merk, buat kartu nama. Sangat penting untuk membranding diri. Cara
paling mudah: 1. Saat memperkenalkan diri, sebut juga kemampuan/ bisnis kita.
Misalnya: Hallo, saya Cicik, ibu rumah tangga yang hobi bikin kerajinan tangan.
Kalo butuh souvenir untuk berbagai acara, bisa menghubungi saya 2. Ikut berbagai
kompetisi. Salah satu tujuan Mbak Indari ikut kompetisi ini itu adalah untuk
membranding diri. Setelah menang berbagai kompetisi, nama dan usahanya mulai
dikenal orang.
- Cari mentor, yaitu
orang yang level ilmunya di atas kita. Kalo kita belum punya buku, cari mentor
yang sudah nulis 2-3 buku. Kalo omzet bisnis kita 1 juta, cari mentor yang
omzetnya 5 juta.
- Olah bisnis dan
keluarga harus balance. Jangan sampai menghabiskan banyak waktu untuk bisnis
sampai lupa mengurus suami dan anak. Luangkan waktu untuk Me Time.
Sesi terakhir diisi
Teh Ocha, admin IIDB, yang jago aneka ketrampilan. Kami diajari cara membuat
lolipop dan anak anjing dari towel
(handuk kecil ). Oh ya di sesi terakhir ini, kami dibagi menjadi 4 kelompok,
masing-masing 4-5 orang. Kelompok saya, yang dinamai Mbak Hetty Dadang dengan Exist itu bener-bener
heboh. Anggotanya 6 orang, paling rame
dan narsis. Usai membuat kreasi towel, kami diminta mengisi blangko bussiness
plan tentang usaha crafting.
Saat diminta
presentasi business plan, kelompok kami satu-satunya yang pake yel-yel. Heboh
pokoknya. Nggak sia-sia deh, akhirnya kelompok kami menang. Mbak Indari
kesengsem dengan yel-yel karangan Mbak Debby itu, kali, hehehe...Senangnya
dapat hadiah dari para sponsor. Ada yang milih boneka tangan, ada pula yang
milih gantungan pintu (termasuk saya).
Mbak Nuke juga dapat
hadiah sebagai peserta dengan kostum terbaik. Prok...prok...prok...selamat ya.
Bajunya mere mere jahe. Merah kan melambangkan semangat dan keberanian. Belum
lagi sepatu bootnya yang bikin peserta lain berdecak kagum. Anda memang layak dapat
hadiah, Mbak Nuke. Pinjemin Majalah Potret-nya dong...hihihi...(buntutnya nggak
enak banget).
Tak lupa saya
membagikan sampel gratis usaha saya, berupa owl imut dari flanel untuk
hantungan hape. Cuma 30 biji, mudah-mudahan cukup ya, Mbak Panitia. Saat kami satu kelompok
sudah akrab, waktu sudah menunjukkan pukul 18.00. Itu tandanya, kami harus
berpisah, untuk pulang ke rumah masing-masing. Hiks...Kapan lagi ya bisa
seru-seruan bareng ibu-ibu kayak begini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan
ya, Ibu-ibu *usap air mata. Ya sudah, demikian laporan Jeng Sri sepulang dari
Sarinah Plaza *tisu.. mana tisu...
Jakarta,
31 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar