Sampai bulan Mei ini, hampir setiap hari di wall FB selalu ada berita kematian. Mulai
dari ustadz Jeffry, presenter Nira Stania, kerabat teman FB, anak teman FB, sampai teman sekolah saya dulu. Semuanya berusia di bawah saya.
Dan
siang kemarin, pulang sekolah wajah Nabila tampak kuyu.
“Kenapa,
Nduk?”
“Rizky
meninggal.”
Innalillahi
wainnailaihirojiun...Rizky adalah teman Nabila sejak di SMP 128. Dua tahun
mereka sekelas. Saya kenal baik bapak ibunya, karena sama-sama pengurus WMPP.
Sekarang, meski sama-sama di SMA 67, mereka nggak sekelas.
Beberapa
waktu lalu, Nabila memang cerita kalo Rizky sakit radang selaput otak dan
opname di rumah sakit. Waktu itu, Nabila sempat ngajak saya bezuk. Tapi karena
saya sedang flu berat ditambah urusan lain yang silih berganti, hingga akhirnya
lupa. Selamat jalan, Rizky, ternyata Allah memanggilmu di saat usiamu belum
genap 17 tahun.
Kematian
adalah keniscayaan. Semua yang bernyawa pasti akan mati. Tidak peduli berapa
pun usianya. Kalau sudah saatnya nyawa tercerabut dari raga, tak ada yang bisa
menghalangi. Kecelakaan atau penyakit bukanlah penyebab kematian, ucap Aa Gym
saat ayahandanya meninggal. Allah sudah menentukan kapan seseorang itu lahir,
menikah, dan meninggal.
Saat
ini, usia saya sudah 42 tahun. Saya bersyukur masih diberi kesempatan menghirup
udara dengan gratis, bisa melihat keindahan dunia, bisa mendengar berbagai
suara, dan semua bagian tubuh saya bisa berfungsi dengan normal. Semoga hidup
saya menjadi berkah bagi saya dan orang lain.
Saya
ingin di sisa hidup ini, bisa bermanfaat bagi orang lain. Bisa mempersiapkan
banyak bekal menuju alam keabadian nanti. Waktu ustadz Jeffry meninggal, saya
bilang pada suami, “Mungkin karena bekal ustadz Jeffry sudah cukup ya, Bi,
hingga Allah memanggilnya di usia 40 tahun.” Saya hanya ingin mengingatkan diri
saya sendiri, bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, hanya permainan belaka.
Kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat nanti. Jadi, ayo persiapkan bekal
menuju ke sana!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus