Yang membuat saya
ngebet pengin datang di Kopdar IIDB ketiga ini, karena pengin denger sharing ilmu
langsung dari Uda Wempy Dyocta Koto. Padahal kalo dipikir jauh juga tempatnya,
Graha Bank Mandiri, Jl. Soekarno Hatta, Batu Nunggal, Bandung. Alhamdulillah,
hubby ngasih ijin, mau nganterin sampe TKP, lagi. Makasih, ya, Beib...
Sebenarnya
Jakarta-Bandung cuma 2 jam. Tapi keluar dari tol Kopo, macet ruar biasa.
Ternyata sama aja ya dengan Jakarta. Dari rumah jam 8, nyampe sana jam 11
lebih. Langsung deh, gelar lapak. Yang dari Bandung, lapak sudah tertata rapi.
Sementara saya baru gubrak-gabruk. Rombongan panitia dari Jakarta juga sudah
stand by. Katanya mereka berangkat sekitar jam 7.
Sementara lapak
dijagin 3 jagoan, saya menyapa anggota IIDB lainnya. Ketemu Teh Lygia, langsung
dikasih buku komik pesanan saya Pamali. Plus bonus Storycake for Ramadhan.
Sebagai tanda permintaan maaf karena telat ngirim bukunya. Makasih, Teh, jadi
nggak enak nih *gayane. Trus, menyapa Tia, Mbak Hayu, dan Mbak Ari yang sibuk
sebagai panitia. Tak lupa menyapa Uni Rahmi yang duduk sendirian.
Sambil nunggu waktu,
saya ngajak Uni Rahmi keliling ruangan, liat lapak-lapak yang ada. Sebagian jualan fashion (baju muslim, kerudung, dan
asesoris), sebagian makanan, hanya sedikit yang nawarin usaha jasanya. Puas
liat-liat, kami berpisah untuk sholat. Karena pas jam makan siang, yang paling
rame tentu stand makanan. Tiga jagoan makan rendang dan bakso tahu. Sementara
saya, karena bawa nasi, cukup beli lauk saja.
Acara talkshow dimulai
setelah saya sholat dan makan, jam 1 lebih. Acara dibuka oleh Ibu Ani Hadiyono,
istri pejabat di Bank Mandiri. Dalam pidato singkatnya beliau berpesan, “
Marilah, Wanita Indonesia, kita berkarya.” Kopdar IIDB ketiga kali ini
mengambil tema IIDB Mengedukasi dan Menginspirasi. Sebagai narasumber pertama
adalah pendiri IIDN dan IIDB, Teh Indari Mastuti. Tema yang diangkat Memulai
Bisnis itu Mudah. Mudah? Banyak yang mengacungkan tangan ketika Teh Iin
bertanya, “Siapa yang bilang bisnis itu tidak mudah?” Menurut saya, bisnis itu
nggak mudah loh, Teh.
Ya, Teh Indari juga
memaparkan bahwa bisnis itu tidak mudah, karena:
- Sebagai ibu rumah
tangga kita harus pandai mengatur waktu. Kadang order datang saat anak atau
suami sedang sakit. Cara mengatur waktu kita sendiri yang menentukan. Misalnya
pagi mengurus suami dan anak. Setelah itu baru mengurus bisnis. Yang penting:
Jangan Begadang!
- Sebagai pendamping
suami, kita harus ikut ke mana pun suami ditugaskan. Saat bisnis di kota A
sudah berjalan, suami harus pindah ke kota B. Bisnis pun ditinggalkan. Tapi
jaman sekarang kita harus memanfaatkan
kemajuan teknologi. Jualan online via sosial media (FB, twitter, blog, BBM,
dll)
- Bisnis perlu modal. Sebenarnya banyak usaha
yang bisa dilakukan dengan modal seadanya atau tanpa modal uang sama sekali. Bisa
juga dengan hanya menjual ide/skill. Contohnya Mbak Mercy, pedagang berlian dan
tas branded, memulai bisnis dengan jualan seadanya. Dia menawarkan boneka dari
temannya ke kantor-kantor. Lama-lama banyak yang menanyakan barang lain seperti
sprei, pakaian, dan tas. Bisnisnya terus berkembang, hingga sekarang hanya
spesialis menjual 2 barang mahal itu.
Ketika memulai bisnis
yang harus dilakukan:
- Membuat bussiness
plan alias rencana bisnis
- Praktekkan. Bikin proposal/tester
lalu tawarkan pada sejumlah orang. Jangan putus asa bila dikritik. Coba lagi
dan lagi sampai ketemu formula yang pas
- Action
Ketika bisnis sudah
berjalan, perhatikan hal berikut:
- Mentor=Sahabat. Cari
mentor yaitu orang yang ilmunya di atas kita
- Rival=Patner. Jangan
menganggap rival sebagai saingan saja, tapi jadikan sebagai patner untuk
membaca kekurangan kita
- Rugi=Untung. Kita
harus bisa menerima keadaan bila mengalami kerugian
- Gagal=Sukses. Akrabi
kegagalan, karena dia adalah jalan menuju sukses
- Hati <
Profesional. Apa pun bisnisnya harus profesional. Jangan masukkan orang
terdekat yaitu keluarga, teman, dan sahabat dalam manajemen bisnis kita
- Malu< Berani.
Hilangkan rasa malu dalam berbisnis
Nah ini dia pembicara kedua yang saya tunggu-tungu, Uda Wempy
Dyocta Koto. Persis seperti tulisan yang pernah dimuat di tabloid Nova, beliau
memaparkan kisah hidupnya. Lahir di Padang Panjang, 36 tahun yang lalu. Sejak
SD hingga kuliah tinggal di Australia. Karena itu mendengar Uda Wempy ngomong
bahasa Indonesia, mirip denger Cinta Laura ngomong. 15 tahun bekerja untuk
pangsa internasional, membuat Wempy ingin melakukan sesuatu untuk tanah air
tercinta. Waduh...patriotik sekali ya.
Hampir setahun terakhir beliau tinggal di Jakarta, membuka
usaha agensi Wardour and Oxfort. Niatnya mulia sekali, ingin menjadikan
beberapa produk Indonesia dikenal sampai ke manca negara. Sekarang ini ada
beberapa produk yang ditanganinya diantaranya Kebab Baba Rafi, Ayam Bakar Mas
Mono, dan sebentar lagi keripik Mak Icih.
Beliau juga memaparkan 12 langkah membuat bisnis kita jadi
luar biasa. Sayang, karena slide berbahasa Inggris, ditambah serangan kantuk
yang luar biasa, saya tidak sempat mencatatnya. Hahaha...ngeles * biar nggak
ketahuan kalo nggak bisa bahasa Inggris. Tapi beneran, begitu beliau turun
panggung, saya langsung keluar ruangan. Ngilangin rasa kantuk dengan
jalan-jalan, liat lapak saya dan lainnya yang tampak sepi pengunjung.
Setelah ngobrol sebentar dengan hubby dan 2 jagoan, saya
masuk ruangan lagi. Kali ini pembicaranya dari pihak Bank Mandiri. Mereka
dengan keterbatasan waktu, memaparkan tentang KUR, asuransi, dan pinjaman KPR.
Dilanjutkan dengan acara bedah buku Storycake for pemula bisnis oleh Mbak Ari
Kurnia. Acara ditutup dengan fashion show dari beberapa designer lokal Bandung.
Berhubung sudah menjelang Maghrib, saya beres-beres lapak.
Nggak sempat pamitan sama panitia, karena lagi sibuk semua. Hanya sempat pamit
sama Mya, sesama anggota KFI (Komunitas Flanel Indonesia) yang lapaknya
berdekatan. Acara talkshow kali ini sukses. Selamat buat panitia yang sudah
berusaha keras demi terselenggarakannya acara ini. Sampai jumpa lagi di acara
kopdar IIDB selanjutnya, yang katanya di Jakarta.
(Bandung, 27 April 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar