Mungkin ada yang bertanya, Komunitas IIDB itu apa
seh? IIDB tuh singkatan dari Ibu-ibu Doyan Bisnis, saudara kandungnya IIDN
(Ibu-ibu Doyan Nulis). Jadi isinya ibu-ibu yang berminat atau sudah mempunyai
bisnis. Saya sendiri terjerumus di IIDB setelah ikut kursus bikin hantaran dan
mahar sama Teh Ocha (Roza Rianita Nursetia), salah satu admin IIDB.
Padahal saya tuh
pebisnis abal-abal, alias suka iseng-iseng (jadi hasilnya ya...gitu deh).
Bisnis saya apa ya? Di rumah ada persewaan komik dan buku. Trus jualan alat
tulis dan stationery. Usaha itu nggak pernah saya promosikan. Tuh, aneh kan?
Anda tentu bisa membayangkan pebisnis macam apa saya ini. Ada yang datang
syukur, nggak ya nggak papa...
Namun dengan tekad
bulat saya datang saja di acara kopdar IIDB di Hotel Le Meridien, jalan Jendral
Sudirman. Menurut sumber yang bisa dipercaya, acara ini gratis, disponsori
penuh oleh sebuah perusahaan investasi emas. Luar biasa, kan? Sudah dikasih
tempat yang adem, dapat makan siang enak dan gratis, lagi. Siapa yang sanggup
menolaknya?
Oke, berhubung nggak
ditarik biaya, saya alihkan biaya kontribusi untuk naik taxi. Sampai di sana,
sudah datang rombongan dari Bandung (Teh Indari, Teh Lygia, dan Teh Dina) dan
beberapa teman lainnya. Acara dibuka Teh Ocha dengan acara perkenalan. Dimulai
dari Teh Ocha, dilanjut semua peserta lainnya. Selanjutnya, bedah buku
Investasi Emas oleh Mbak Miyosi Ariefiansyah dan sedikit tips berbisnis oleh
Teh Indari Mastuti. Dilanjutkan dengan presentasi tentang investasi emas dari
PT. Inter Pan Pasifik Futures.
Yang membuat saya
membelalakkan mata, minimum investasi adalah 1 lot yang setara dengan 100 ribu US
dollar. Investor bisa setor 100 jeti aja. What? Daripada mikir dari mana uang
100 jeti, mending menikmati makan siang yang yummy dulu, ah. Alhamdulillah, ada
satu orang yang ndaftar investasi yaitu Mbak Laksmi Raya. Jadi nggak sia-sia
dong perusahaan itu ngeluarin duit promosi 30 jutaan untuk mendapatkan
investor. Biar cuma 1 orang, yang penting dapet. Ya nggak, fren?
Kayaknya saya kudu
banyak belajar tentang investasi emas. Terutama tentang kehalalannya. Soalnya
waktu lagi jalan menuju mushola, ada yang bisik-bisik kalo bisnis seperti yang
dipresentasikan tadi tidak sesuai dengan syariat Islam. Kalo investasi emas ya
harus ada wujud emasnya, kayak yang di Pegadaian Syariah itu. Sementara ini
hanya setor uang, lalu uang diputar di bursa saham. Jadi mirip nabung di bank
konvensional aja.
Acara ditutup tepat
waktu (sekitar jam 3-an) karena sebagian peserta akan berkunjung ke rumah Oom
Pepeng. Sebelum berpisah, foto bareng dulu, tentunya...
( Jakarta, 14 Oktober 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar