Senin, 06 Mei 2013

# kopdar

Kopdar IIDB Pertama


Mungkin ada yang bertanya, Komunitas IIDB itu apa seh? IIDB tuh singkatan dari Ibu-ibu Doyan Bisnis, saudara kandungnya IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis). Jadi isinya ibu-ibu yang berminat atau sudah mempunyai bisnis. Saya sendiri terjerumus di IIDB setelah ikut kursus bikin hantaran dan mahar sama Teh Ocha (Roza Rianita Nursetia), salah satu admin IIDB.

Padahal saya tuh pebisnis abal-abal, alias suka iseng-iseng (jadi hasilnya ya...gitu deh). Bisnis saya apa ya? Di rumah ada persewaan komik dan buku. Trus jualan alat tulis dan stationery. Usaha itu nggak pernah saya promosikan. Tuh, aneh kan? Anda tentu bisa membayangkan pebisnis macam apa saya ini. Ada yang datang syukur, nggak ya nggak papa...

Namun dengan tekad bulat saya datang saja di acara kopdar IIDB di Hotel Le Meridien, jalan Jendral Sudirman. Menurut sumber yang bisa dipercaya, acara ini gratis, disponsori penuh oleh sebuah perusahaan investasi emas. Luar biasa, kan? Sudah dikasih tempat yang adem, dapat makan siang enak dan gratis, lagi. Siapa yang sanggup menolaknya?

Oke, berhubung nggak ditarik biaya, saya alihkan biaya kontribusi untuk naik taxi. Sampai di sana, sudah datang rombongan dari Bandung (Teh Indari, Teh Lygia, dan Teh Dina) dan beberapa teman lainnya. Acara dibuka Teh Ocha dengan acara perkenalan. Dimulai dari Teh Ocha, dilanjut semua peserta lainnya. Selanjutnya, bedah buku Investasi Emas oleh Mbak Miyosi Ariefiansyah dan sedikit tips berbisnis oleh Teh Indari Mastuti. Dilanjutkan dengan presentasi tentang investasi emas dari PT. Inter Pan Pasifik Futures.

Yang membuat saya membelalakkan mata, minimum investasi adalah 1 lot yang setara dengan 100 ribu US dollar. Investor bisa setor 100 jeti aja. What? Daripada mikir dari mana uang 100 jeti, mending menikmati makan siang yang yummy dulu, ah. Alhamdulillah, ada satu orang yang ndaftar investasi yaitu Mbak Laksmi Raya. Jadi nggak sia-sia dong perusahaan itu ngeluarin duit promosi 30 jutaan untuk mendapatkan investor. Biar cuma 1 orang, yang penting dapet. Ya nggak, fren?

Kayaknya saya kudu banyak belajar tentang investasi emas. Terutama tentang kehalalannya. Soalnya waktu lagi jalan menuju mushola, ada yang bisik-bisik kalo bisnis seperti yang dipresentasikan tadi tidak sesuai dengan syariat Islam. Kalo investasi emas ya harus ada wujud emasnya, kayak yang di Pegadaian Syariah itu. Sementara ini hanya setor uang, lalu uang diputar di bursa saham. Jadi mirip nabung di bank konvensional aja.

Acara ditutup tepat waktu (sekitar jam 3-an) karena sebagian peserta akan berkunjung ke rumah Oom Pepeng. Sebelum berpisah, foto bareng dulu, tentunya...


( Jakarta, 14 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar