Kamis, 25 Juli 2013

# jalan-jalan

Meriahnya Gelar Jepang UI 19

Saat Nabila meminta suami untuk nganter ke UI lihat Gelar Jepang, nggak nyangka suami kok mau. Tumben...Biasanya kan beliau malah ceramah, “Kalo nggak penting nggak usah. Buat apa jalan-jalan nghabisin uang, emang kita orang kaya?” Alhamdulillah, soalnya saya juga mau ikutan, pengin tahu kayak apa sih acara Gelar Jepang-nya UI. Saya juga pengin beli kertas washi di guru washi ningyou saya, Mbak Dwi.

Tanggal 7 bulan 7, kami berempat plus 2 teman Nabila, Nina dan Riska, berangkat menuju UI. Seperti biasa, sempat salah jalan dikit, tapi akhirnya nyampe juga. Wow...ternyata, suasananya ruame banget. Di mana-mana berselirewan orang-orang dengan cosply alias kostum ala Jepang, pokoknya semua karakter komplit...plit! Ini hari ketiga alias terakhir, dan sepertinya menjadi puncak acara GJ 19.

Ada yang beda di acara GJ 19 tahun ini. Untuk mengetahui jumlah pengunjung, panitia meminta pengunjung mengisi blangko sebagai boarding pass alias tiket masuk. Bisa didownload dari website, bisa juga ambil formulir di TKP. Kita mah dah nyetak dari rumah, jadi ya...langsung masuk aja.



Begitu datang langsung ke stand Mbak Dwi. Lihat aneka kertas washi, mupeng...pengin borong semua. Tapi karena ingat pesan suami, belinya ya seratus ribu aja. Aslinya dapat 4, tapi karena saya nawar, sama Mbak Dwi dikasih 5 lembar. Hore...!



Saat melewati stand permainan tradisional, Nabil penasaran dengan ikan kecil-kecil di kolam plastik. Dengan membayar goceng, Nabil mencoba menangkap ikan-ikan itu dengan alat mirip saringan tapi datar. Sayang, tak satu pun ikan didapatnya. Belum tahu tekniknya, sih.



Setelah muter-muter melihat aneka stand, danau di belakang kampus, dan nonton acara musik di layar LCD, kami bertiga duduk santai di sebuah gazebo. Capek, euy...Sementara 3 ABG menuntaskan rasa penasarannya dengan berkeliling arena, entah berapa kali. Menurut pengamatan saya, yang laris manis di sana adalah: bando telinga kucing. Banyak banget cewek-cewek yang beli dan memakainya Wah, jadi penasaran dengan polanya dan pengin bikin sendiri.

Semakin siang pengunjung semakin membludak. Saat pengin beli takoyaki dan minuman, antriannya puanjaaang banget. Batal deh. Padahal waktu kami datang, antrinya nggak kayak gitu. Akhirnya beli makanan dan minuman seadanya. Yang penting nggak pake ngantri.

Setelah sholat Ashar, barulah kami meninggalkan kampus UI menuju Halim. Sekali-kali membuat anak senang. Anggap aja, ritual jalan-jalan sebelum Ramadhan *apa seh, nggak jelas. Biasanya menjelang Ramadhan kan ada ritual makan-makan bareng atau mandi ramai-ramai di pemandian umum. Nah, kita bikin ritual baru: jalan-jalan menjelang Ramadhan, hehehe...






1 komentar:

  1. Mba, bisa beli kertas washi lg dimana ya? hehe...

    adralia@gmail.com

    BalasHapus