Sabtu, 06 Juli 2013

# jalan-jalan

Nikmatnya Makan di Tepi Sungai Ciliwung

Setelah arisan bulan Maret lalu diadakan di Bogor, yang bulan Juni penyelenggara nggak mau kalah. Arisan diadakan di Bogor juga * waduh! Seneng sih seneng tapi kan berat di ongkos. Mana kita termasuk tuan rumah, lagi. Yaudah, demi nuruti keinginan Ibu Boss Besar, Ibu Boss kami nurut aja.
            Jam 7 tepat, rombongan kami 10 orang berangkat dari RSAU Halim. Baru beberapa meter keluar tol menuju arah Puncak, tiba-tiba ban bocor. Untung ada sopir Lakespra yang bantuin, jadi nggak berlama-lama kami menunggu. Jam 9.30 rombongan sampai juga di Restoran Cimory Riverside, yang berada di Jalan Raya Puncak Km 76 Mega Mendung, Bogor. Dan kami adalah rombongan pertama yang datang. Hore..., kita tepat waktu!


            Sambil menunggu yang lain, kami berfoto-foto dengan latar belakang sungai Ciliwung. Kami menuruni tangga ke lantai bawah dan bawahnya lagi. Pemandangannya ciamik deh, mana ada sungai seindah dan sebening ini di Jakarta. Satu demi satu rombongan lain datang dan ikut berfoto-foto kayak kami. Saking asyiknya sampai ada yang mengingatkan kalo acara mau segera dimulai. Giliran naik tangga, kami jadi ngos-ngosan, huff...huff..., ingat umur ibu-ibu!



            Acara dimulai dengan yang formil-formil, sambutan Ibu Ketua Cabang, perkenalan anggota baru, dan pembacaan doa. Tuh, kan, akhirnya saya yang harus baca doa. Tuan rumahnya kan 2 ranting, harusnya kalo ranting saya udah bersedia jadi MC, ranting satunya yang baca doa. Tapi, yang biasa baca doa belum datang, katanya, masih terjebak macet di jalan. Yaudah, deh, saya ikhlas kok. MC dan pembaca doa dari ranting kami nih ceritanya.
            Selesai pembacaan doa, acaranya santai yaitu... nyanyi-nyanyi! Pemain musiknya nggak organ tunggal kayak biasanya tapi formasi lengkap. Ada vokalis, dua pemain gitar, satu pemain cajon (kotak pengganti drum), dan satu pemain saxophone! Masing-masing ranting ada perwakilan maju ke depan untuk nyanyi. Sambil mendengarkan lagu, kami menikmati makanan pembuka yaitu tape goreng dan tahu goreng.


Usai nyanyi semua, tibalah acara yang ditunggu-tunggu: makan siang! Udara Bogor yang sejuk memang membuat perut kami jadi keroncongan. Menunya sudah ditentukan oleh Ibu Boss Besar dalam bentuk prasmanan. Pembukanya ada sup krim ayam jagung yang yummy. Lauknya ada beberapa pilihan tapi serba tumis, kayak beef teriyaki, dll. Di ujung meja ternyata ada kentang plus sosis. Jadilah makan nasi, lauk, kentang, dan sosis. Yaah...karbo, karbo.
Pas tinggal satu suapan, tiba-tiba Bu Boss menarik saya dari tempat duduk.
“Yuk, ikut saya ke toko oleh-oleh sebelah.”
Ternyata, dari pintu masuk resto, belok kanan ada snack shop dan chocolate shop. Cimory Dairy Shop di sini katanya paling besar dibanding yang lainnya. Bu Boss meminta saya menghitung jumlah anggota.
”15 orang, Bu, “jawab saya setelah berpikir 10 detik, wuih...kayak ikutan kuis aja ya.
Ternyata Ibu Boss membelikan kami masing-masing 2 botol susu khas Cimory, rasa pisang dan coklat. Duh, baik banget sih, Ibu, jadi pengin dibeliin yoghurt sama bakpao juga, hehehe...*ngelunjak.
Berhubung kata Mbak kasir, daya tahan susu di udara luar cuma 5 jam, saya titipkan dulu di resepsionis. Setelah Ibu Boss bergabung dengan boss lainnya, gantian saya dan ibu-ibu lain yang belanja. Saking banyaknya pilihan jadi bingung mau beli apa *wuih, kayak orang kaya aja. Buat saya yang penting anak-anak suka, titik. Jadilah saya beli yoghurt aneka rasa buah, permen Yupi aneka bentuk, kue mochi, dan bagelen coklat Kartikasari.


Setelah semua anggota berpencar-pencar sesuai keinginan, akhirnya kembali lagi berkumpul di meeting room. Ya, acaranya mau ditutup. Diumumkan juga siapa tuan rumah 3 bulan selanjutnya. Mudah-mudahan ke Bogor lagi * ketagihan. Habis di Bogor banyak banget tempat makan yang asyik. Acara diakhiri dengan bersalam-salaman, diiringi lagu Kemesraan. Tak lupa kami saling mohon maaf lahir batin, karena menjelang bulan Ramadhan.
Pukul 15 rombongan kami meninggalkan Cimory Riverside Resto dengan sejuta kenangan. Sepanjang perjalanan pulang, kami bercanda ria tanpa henti. Biasalah obrolan khas ibu-ibu. Mulai dari sinetron Tukang Bubur Naik Haji, penyanyi ajang X-Factor, sampai ngomongin makanan ikan lele. Perut rasanya kaku mendengar komentar yang saling bersahut-sahutan. Kami semobil berani bercanda kacau balau dan ketawa ngakak, karena Ibu Boss naik mobil satunya.

Kami sempat mampir di rest area untuk makan dan sholat Ashar. Makan lagi? OMG! Karena ingat susu yang daya tahannya hanya 5 jam, perjalanan dilanjut lagi. Sampai RSAU Halim pas adzan Maghrib. Alhamdulillah, dijemput suami dan oleh-oleh dimakan anak-anak sampai habis tak bersisa. Oh, indahnya hidup ini. Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar