Setelah arisan bulan Maret lalu
diadakan di Bogor, yang bulan Juni penyelenggara nggak mau kalah. Arisan diadakan
di Bogor juga * waduh! Seneng sih seneng tapi kan berat di ongkos. Mana kita termasuk
tuan rumah, lagi. Yaudah, demi nuruti keinginan Ibu Boss Besar, Ibu Boss kami
nurut aja.
Jam
7 tepat, rombongan kami 10 orang berangkat dari RSAU Halim. Baru beberapa meter
keluar tol menuju arah Puncak, tiba-tiba ban bocor. Untung ada sopir Lakespra yang
bantuin, jadi nggak berlama-lama kami menunggu. Jam 9.30 rombongan sampai juga
di Restoran Cimory Riverside, yang berada di Jalan Raya Puncak Km 76 Mega
Mendung, Bogor. Dan kami adalah rombongan pertama yang datang. Hore..., kita
tepat waktu!
Sambil
menunggu yang lain, kami berfoto-foto dengan latar belakang sungai Ciliwung.
Kami menuruni tangga ke lantai bawah dan bawahnya lagi. Pemandangannya ciamik deh, mana ada
sungai seindah dan sebening ini di Jakarta. Satu demi satu rombongan lain
datang dan ikut berfoto-foto kayak kami. Saking asyiknya sampai ada yang
mengingatkan kalo acara mau segera dimulai. Giliran naik tangga, kami jadi
ngos-ngosan, huff...huff..., ingat umur ibu-ibu!
Acara
dimulai dengan yang formil-formil, sambutan Ibu Ketua Cabang, perkenalan
anggota baru, dan pembacaan doa. Tuh, kan, akhirnya saya yang harus baca doa.
Tuan rumahnya kan 2 ranting, harusnya kalo ranting saya udah bersedia jadi MC,
ranting satunya yang baca doa. Tapi, yang biasa baca doa belum datang, katanya,
masih terjebak macet di jalan. Yaudah, deh, saya ikhlas kok. MC dan pembaca doa
dari ranting kami nih ceritanya.
Selesai
pembacaan doa, acaranya santai yaitu... nyanyi-nyanyi! Pemain musiknya nggak
organ tunggal kayak biasanya tapi formasi lengkap. Ada vokalis, dua pemain
gitar, satu pemain cajon (kotak pengganti drum), dan satu pemain saxophone! Masing-masing
ranting ada perwakilan maju ke depan untuk nyanyi. Sambil mendengarkan lagu,
kami menikmati makanan pembuka yaitu tape goreng dan tahu goreng.
Usai
nyanyi semua, tibalah acara yang ditunggu-tunggu: makan siang! Udara Bogor yang
sejuk memang membuat perut kami jadi keroncongan. Menunya sudah ditentukan oleh
Ibu Boss Besar dalam bentuk prasmanan. Pembukanya ada sup krim ayam jagung yang
yummy. Lauknya ada beberapa pilihan tapi serba tumis, kayak beef teriyaki, dll.
Di ujung meja ternyata ada kentang plus sosis. Jadilah makan nasi, lauk,
kentang, dan sosis. Yaah...karbo, karbo.
Pas
tinggal satu suapan, tiba-tiba Bu Boss menarik saya dari tempat duduk.
“Yuk, ikut saya ke toko oleh-oleh
sebelah.”
Ternyata, dari pintu masuk resto,
belok kanan ada snack shop dan chocolate shop. Cimory Dairy Shop di sini
katanya paling besar dibanding yang lainnya. Bu Boss meminta saya menghitung
jumlah anggota.
”15 orang, Bu, “jawab saya setelah
berpikir 10 detik, wuih...kayak ikutan kuis aja ya.
Ternyata Ibu Boss membelikan kami
masing-masing 2 botol susu khas Cimory, rasa pisang dan coklat. Duh, baik
banget sih, Ibu, jadi pengin dibeliin yoghurt sama bakpao juga,
hehehe...*ngelunjak.
Berhubung
kata Mbak kasir, daya tahan susu di udara luar cuma 5 jam, saya titipkan dulu
di resepsionis. Setelah Ibu Boss bergabung dengan boss lainnya, gantian saya
dan ibu-ibu lain yang belanja. Saking banyaknya pilihan jadi bingung mau beli
apa *wuih, kayak orang kaya aja. Buat saya yang penting anak-anak suka, titik.
Jadilah saya beli yoghurt aneka rasa buah, permen Yupi aneka bentuk, kue mochi,
dan bagelen coklat Kartikasari.
Setelah
semua anggota berpencar-pencar sesuai keinginan, akhirnya kembali lagi
berkumpul di meeting room. Ya, acaranya mau ditutup. Diumumkan juga siapa tuan
rumah 3 bulan selanjutnya. Mudah-mudahan ke Bogor lagi * ketagihan. Habis di
Bogor banyak banget tempat makan yang asyik. Acara diakhiri dengan
bersalam-salaman, diiringi lagu Kemesraan. Tak lupa kami saling mohon maaf
lahir batin, karena menjelang bulan Ramadhan.
Pukul
15 rombongan kami meninggalkan Cimory Riverside Resto dengan sejuta kenangan.
Sepanjang perjalanan pulang, kami bercanda ria tanpa henti. Biasalah obrolan
khas ibu-ibu. Mulai dari sinetron Tukang Bubur Naik Haji, penyanyi ajang X-Factor,
sampai ngomongin makanan ikan lele. Perut rasanya kaku mendengar komentar yang
saling bersahut-sahutan. Kami semobil berani bercanda kacau balau dan ketawa
ngakak, karena Ibu Boss naik mobil satunya.
Kami
sempat mampir di rest area untuk makan dan sholat Ashar. Makan lagi? OMG!
Karena ingat susu yang daya tahannya hanya 5 jam, perjalanan dilanjut lagi.
Sampai RSAU Halim pas adzan Maghrib. Alhamdulillah, dijemput suami dan
oleh-oleh dimakan anak-anak sampai habis tak bersisa. Oh, indahnya hidup ini.
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar