Sabtu, 04 Oktober 2014

# Kelas Inspirasi

Mampukah Aku Jadi Inspirator?

Dulu saat Pak Anies Baswedan meluncurkan program Indonesia Mengajar, saya terkagum-kagum. Wow…luar biasa banget ide beliau. Sayang, saya jelas-jelas nggak bisa ikut berpartisipasi. Lha wong SMA aja saya nggak lulus * hehehe...just kidding. Kini, beliau meluncurkan progam baru lagi yang namanya Kelas Inspirasi (KI). Program ini bisa diikuti para profesional yang sudah 2 tahun bekerja di bidangnya. Syaratnya cuma mau cuti sehari untuk mengajar para anak SD di daerah pinggiran tentang mimpi dan cita-cita.

Karena itu, pas ada yang posting di FB Komunitas IIDN Semarang tentang KI Semarang yang pertama, saya langsung tertarik. Hari Inspirasi dijadwalkan tanggal 25 September 2014, pendaftaran ditutup tanggal 25 Agustus 2014. Sampai beberapa hari menjelang penutupan pendaftaran, saya ragu-ragu. Bisa nggak sih saya ikutan KI? Apa saya pantas jadi inspirator? Trus, apa yang harus saya sampaikan pada anak-anak nanti? Ya, saya galau, Pemirsa.

Akhirnya setelah berpikir keras selama 3 hari 3 malam, saya isi form pendaftaran. Saya memantapkan diri ikut program luar bisanya Pak Anies Baswedan ini. Di situ saya tulis profesi saya adalah crafter alias pengrajin. Ya iya lah, masak penulis. Kan masih penulis abal-abal.  Bismillah, akhirnya form pendaftaran terkirim. Awal September, dapat balasan email: saya diterima jadi inspirator. Huray!

Tanggal 13 September, semua inspirator dikumpulkan di lantai 10 Gedung Indosat, Jalan Pandanaran, Semarang. Wow….aura positif terpancar dari semua orang di ruangan itu. Semua tampak happy dan bersemangat. Keraguan akan kemampuan saya menjadi inspirator mulai terkikis, tsah… Di sana, kami diberi sedikit pembekalan dan gambaran tentang KI di tempat lain. Ini kan KI Semarang yang pertama, jadi sebagian besar para inspirator belum tahu banyak tentang apa yang harus dihadapi dan dilakukan.

narsis bareng emak2 IIDN Semarang
Usai belajar tentang aneka game dan ice breaking saat menghadapi situasi yang tiba-tiba krik krik alias blank di kelas nanti, kami dikumpulkan per kelompok. Saya tergabung di Kelompok 3 dari 13 kelompok yang ada. Kami duduk melingkar dan dipertemukan dengan Kepala Sekolah SD Islam Taqwiyatul Wathon, tempat kami mengajar nanti. Oh ya, di kelompok kami sebenarnya ada 20 inspirator dan 7 dokumentator. Tapi sampai di hari briefing ini ada beberapa yang mengundurkan diri.
seriusnya..kelompok 3

Demi kelancaran acara, kami menunjuk Pak Wawan sebagai ketua, Bu Prima sebagai wakilnya, Mbak Sovi sekretaris, Mbak Aini bendahara, Mbak Erma (yang dah pernah ikut KI Jakarta) sie acara, Mas Wido sie perlengkapan, dan Pak Ahsan sie konsumsi. Begitu acara briefing di Gedung Indosat berakhir, acara dilanjut ke Tea House Tong Tji di @HOM Hotel yang jaraknya selemparan batu. Deket sih cuma jalan kaki tapi panasnya kota Semarang, nggak nahan boo.

foto per kelompok sebelum bubaran

Baru kenal beberapa jam, rasanya sudah kayak keluarga nih, beneran. Makan, bahas rencana hari inspirasi, foto bareng, plus guyon-guyon. Hmm…indah sekali rasanya hari ini. Apalagi makan siang kali ini dibayari Pak Ahsan, sang nahkoda dan pegawai Bea Cukai itu, hahaha…Nggak salah tadi yang ngangkat beliau jadi sie konsumsi.

habis makan2, pasti foto2


Oke, bubaran dulu deh kumpul-kumpul dan ceritanya, entar disambung lagi pas survey ke SD Islam Taqwiyatul Wathon di Tanjung Mas, ya, Temans. To be continued…

Oh ya....ini foto keseruan lain di hari briefing yang saya ambil dari FB Kelas Inspirasi Semarang:

tari sipong pong

nggak boleh malu dan jaim

pijit2an yuk...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar