Selasa, 21 Oktober 2014

# jalan-jalan

Surga Kecil di Kota Sebelah

Dulu saya sering banget membayangkan bisa jalan-jalan di perkebunan teh di kawasan Puncak atau di Bandung. Kayaknya kok dingiiin banget, trus pemandangannya juga bagus. Hamparan pohon teh terbentang luas di setiap penjuru. Pokoknya kayak yang di sinetron gitu lah.

yg ada dlm bayangan saya

Eh, ternyata nggak jauh dari kota Kendal tercinta, ada juga perkebunan teh. Tepatnya di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Namanya perkebunan teh Pagilaran. Dari alun-alun kota Batang lurus ke arah selatan sepanjang 28 km. Jalannya cukup berliku tapi nggak seterjal jalan ke kawasan wisata Dieng.

pagilaran siang itu

Dari tempat parkir, jalan turun sedikit, tampak arena flying fox dan jembatan gantung yang di bawahnya ada sungai yang cukup curam. Sayang, karena lagi puncaknya musim kemarau, air sungainya mengering. Hanya ada aliran kecil yang sangat jernih airnya. Oh, ya, tarif naik flying fox 15.000, sedang jembatan gantung 2.500 rupiah saja.

jembatan gantung

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, saya dan rombongan segera gelar tikar di bawah pohon melinjo. Hahaha…makan-makan dulu. Makan pagi atau siang ini? Apalah…pokoknya makan bareng-bareng di tempat yang sejuk, titik. Tuh liat, ada yang bawa nasi dan lauk pauk, plonco, rujakan, dan krupuk usek (hihihi…khas Kendal banget). Yuk ah…makan dulu.

makan2 dulu

Setelah kenyang, baru deh jalan-jalan di kebun teh alias tea walk. Pemandangan memang bagus, sayang udaranya nggak sedingin yang dibilang teman-teman sebelumnya. Lagi-lagi, ini pasti karena lagi puncaknya musim kemarau. Jakarta dan Bekasi aja mencapai 40 derajat C. Kendal juga akhir-akhir ini bikin warganya kegerahan, saking panasnya. Jadi, di Pagilaran yang biasanya 21-25 derajat C, mungkin ini ya 27 derajat * sotoy.

kebayang kan panasnya?
saatnya tea walk

Usai ngos-ngosan naik turun bukit, kami balik ke tempat parkir. Di dekat tempat parkir ada bangunan yang dibuat seperti teko. Kata teman saya namanya tugu poci. Nah, di belakangnya ada tempat penjualan oleh-oleh khas Pagilaran dan Batang. Trus, pabrik, kantor, dan rumah karyawan juga ada di sekitar situ. Sayang, karena hari Minggu, maka pabrik tutup. Akses untuk ngintip pabrik pun nggak ada, pintu portal dijaga Pak Satpam.

tugu poci

Mungkin (mimpi boleh kan?), lain kali saya akan mengajak keluarga nginep di vila yang banyak tersebar di sekitar kebun teh. Jalan-jalan pagi, melihat petani memetik teh, lalu melihat proses produksi teh di dalam pabrik. Juga melihat matahari terbit dan tenggelam di bukit Sekupel dan gunung Kemulan/Kamulyan, atau menikmati dinginnya air terjun yang belum sempat saya lihat. Wow…ternyata ada surga kecil tak jauh dari kota saya.

view pagilaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar