Beberapa tahun yang
lalu umat muslim yang akan berqurban harus bersusah payah untuk bisa
melaksanakan ibadah qurban. Bayangkan, mereka harus datang ke tempat penjualan
ternak (sapi atau domba), memilih ternak yang sesuai syariat dan dana yang
dimiliki, lalu membawanya pulang ke rumah atau ke masjid. Sudah pasti mereka harus rela mencium bau
tubuh dan kotoran ternak yang ‘semerbak’ itu. Dan sudah pasti juga banyak waktu
yang tersita demi memilih binatang ternak yang sesuai.
Di jaman modern yang
menuntut serba cepat dan praktis, tentu orang sudah enggan melakukan semua itu.
Untunglah peluang ini dibaca oleh beberapa lembaga keislaman. Sekarang ini
banyak lembaga yang menawarkan cara berqurban dengan cepat dan praktis. Kita tinggal
transfer uang lalu konfirmasi. Maka beberapa hari kemudian, lembaga itu akan
memberikan laporan pertanggungjawaban.
Bentuk laporan itu
macam-macam, ada yang berupa pencantuman nama orang yang berqurban di media yang mereka
kelola, ada juga yang berupa laporan tertulis ke masing-masing orang. Di
laporan itu biasanya dilengkapi foto ternak yang dikalungi nama orang yang
berqurban dan tanda tangan perwakilan penerima daging qurban. Bagi Anda yang akan
melaksanakan qurban lewat lembaga, pastikan bahwa lembaga itu amanah dan
terbukti keberadaannya.
Saat ini ada cara
berqurban yang lebih smart yang ditawarkan lembaga non profit bernama Yatim
Mandiri. Lembaga ini berkantor pusat di Surabaya dan sudah mempunya 40 kantor cabang di seluruh Indonesia. Program qurban
itu mereka beri nama Super Gizi Qurban (SGQ). Kita tinggal transfer ke rekening
Bank Mandiri nomor 1400003117703 dan konfirmasi ke pihak Yatim Mandiri. Ada 2 pilihan harga yang ditawarkan, untuk
seekor sapi Rp12.600.000, sementara 1/7 sapi harganya Rp1.800.000.
Mengapa sapi? Karena
di program SGQ ini daging qurban yang diberikan pada yang berhak bukan dalam
bentuk daging mentah. Melainkan daging sapi yang diolah menjadi sosis dan
dikemas dalam kaleng. Ada beberapa kelebihan dari sosis sapi kemasan kaleng program
SGQ, di antaranya:
1. Sesuai syariah,
karena terbuat dari daging sapi pilihan sesuai ketentuan. Dan mengawetkan
daging diperbolehkan, sebagaimana hadist Rasulullah SAW. Dari Aisyah RA, beliau
berkata, “Dahulu kami biasa mengasinkan daging qurban sehingga kami bawa ke
Madinah. Tiba-tiba beliau bersabda, “Janganlah kalian menghabiskan daging
qurban hanya dalam waktu 3 hari.” (HR Bukhori-Muslim).
2. Praktis dan higienis, karena
dikemas dalam kaleng dan diproses sesuai standar pabrik.
3. Bisa didistribusikan hingga ke pelosok
tanah air, tak hanya di sekitar lingkungan yang melakukan ibadah qurban.
4. Tahan lama karena sosis itu bisa
tahan sampai 2 tahun, meski dibuat tanpa bahan pengawet.
5. Sarana peningkatan gizi anak yatim
dan kaum dhuafa.
6. Sarana optimalisasi Corporate
Social Responbility (CSR) bagi masyarakat di sekitarnya.
Nah, sekarang pilihan ada di tangan
Anda. Masih mau pakai cara lama atau cara praktis yang smart. Mau menyembelih
sendiri atau lewat lembaga. Yang pasti, meski hukumnya sunnah, bagi Anda yang
mampu berqurbanlah sebagai wujud cinta pada Illahi. Bahkan ada sebuah hadist
yang mengatakan, “Barang siapa mendapatkan kelapangan dalam rizki namun tidak
mau berqurban maka janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami.”
lebih membuat senang anak yatim dan memudahkan yang qurban ya mbak :D
BalasHapusiya, Mbak, yang pasti ini cara berqurban yang praktis dan syar'ii
BalasHapus