Oke, setelah kisah nekat Pak Ahmad Sahroni, saya akan lanjutkan kisah
orang-orang nekat selanjutnya. Namanya Mas Agung Nekatzz, pendiri Komunitas
Harapan. Lahir dan besar di sebuah kawasan hitam di pinggiran sungai Semarang, menjadikan Agung
muda jadi orang keras dan nakal. Suatu ketika Allah menegurnya dengan diberi
sakit diabetes yang mengharuskan salah satu kakinya diamputasi. Titik balik
terjadi, Agung berubah ingin jadi orang yang bermanfaat untuk orang di
sekitarnya.
Bersama para Nekaters, beliau mengadakan kegiatan rutin setiap Jumat
sampai Ahad berupa pendidikan dan ketrampilan untuk anak-anak di sekitar
rumahnya. Mulai dari belajar mengaji, menghafal surat pendek, menggambar,
menari, dan kegiatan positif lainnya. Mas Agung juga berprofesi pengrajin daur
ulang. Kadang juga diminta mengisi aneka workshop.
Sebulan lalu, Mas Agung bertemu dengan Mas Budi Santoso, seorang anak
muda yang kakinya diamputasi karena kecelakaan. Mas Budi beli kaki palsu seharga
20 juta tapi nggak nyaman dipakai. Akhirnya mencoba bikin sendiri dari
barang-barang bekas. Wow! Sampai saat ini sudah mencoba bikin sebanyak 12 biji.
Salah satunya dipakai Mas Agung.
Dua pemakai kaki palsu ini berencana membuat kaki palsu untuk para
penyandang difabel. Bagi yang mampu berbayar, bagi yang tidak mampu akan diberikan
secara free. Ya, Rob, mereka bukan orang kaya. Meleleh hati saya ketika Mas Agung
bilang, tak harus kaya untuk bisa berbagi kepada sesama. Oh ya, komunitas mas
Agung ini pernah dapat award dan sering mendapat bantuan dari orang-orang luar
negeri yang peduli dengan orang pinggiran.
Beralih ke narasumber satu-satunya perempuan. Seorang anak muda
lulusan D3 Akutansi UGM tapi melek IT. Saat memutuskan kuliah, kondisi ekonomi
orang tuanya sedang jatuh. Hanya dengan uang kiriman 200 ribu per bulan, ia
harus bertahan hidup. Maka setiap ada waktu luang dia bekerja sebagai penjaga
warnet. Dia owner 3 perusahaan yaitu Callind, Ontreez, dan PT. Wahyu Global
Abadi.
Lulus kuliah gadis asal Kebumen ini bekerja di sebuah perusahaan di
Malaysia. Hasil kerja mencapai 2 M ditinggalkan, demi pulang ke kampung halaman
dan menjadi caleg. Meski gagal nyaleg, dia banyak belajar politik di tanah
kelahirannya. Akhirnya balik kerja lagi di Malaysia sambil belajar IT. Satu
tahun kemudian balik ke tanah air membuat usaha sendiri.
Pesan Novi untuk anak muda yang punya rintisan usaha/startup, pertama
tentukan produk, lalu bentuk tim yang solid. Baru kemudian cari dana. Wah,
keren banget pokoknya sosok Pemenang Perempuan Inspiratif Nova 2016 di bidang Teknologi
ini. Muda, cantik, cerdas, tajir lagi.
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar