Kalau ditanya apa sih makanan yang khas dari
Kendal? Hmmm, apa ya, saya juga bingung. Eh tapi ada makanan yang selalu
tersaji saat ada acara gelar seni budaya Kabupaten Kendal di TMII Jakarta
setiap tahun, yaitu pecel semanggi. Beda dengan pecel semanggi khas Surabaya
yang penyajiannya ditambah sayuran lain plus kerupuk puli, yang ini tanpa
tambahan sayuran lain.
Oh, ya, semanggi itu tanaman yang biasanya tumbuh
di sawah atau tempat lembab lainnya. Bentuknya unik, seperti tiga hati yang
dijadikan satu. Cara membuat pecel semanggi sama dengan membuat pecel sayuran
lainnya. Yaitu direbus lalu disiram dengan bumbu kacang. Ada tambahan khusus
untuk bumbu pecel khas Kendal, yaitu ditambah ubi jalar rebus.
Sebagai pelengkap, pecel semanggi dimakan bersama
sate keong alias siput sawah alias tutut. Cara membuat sate keong juga
sederhana. Keong sawah direbus dan dilepaskan dari cangkangnya. Tumis cabe,
bawang merah, dan bawang putih sampai harum. Tambahkan lengkuas dan daun salam.
Masukkan keong rebus, masak sampai matang. Jangan lupa tambahkan gula dan
garam. Setelah matang tusuk di lidi biar seperti sate.
Saya baru tahu kalau semanggi itu kandungan zat
besinya tinggi. Dan bukan hanya enak tapi kaya manfaat seperti menurunkan
tensi, memperlancar haid, mengobati hepatitis, flu, radang tenggorokan, dan
diare.
Ada seorang Ibu yang sangat konsisten jualan pecel
semanggi sejak dulu. Saya kadang heran, bagaimana Ibu itu bisa mendapatkan
semanggi setiap hari. Kalau musim hujan nggak masalah, lha kalau musim kemarau?
Katanya sih, ada yang nyetori semanggi saat kemarau. Nyarinya sampai pelosok
Kabupaten Kendal lho. Wow...
Bagi yang penasaran dengan kelezatan pecel semanggi
khas Kendal, Anda bisa menemukan penjualnya di Taman Garuda saat Ahad pagi.
Tepatnya di dekat pintu masuk Bank Jateng, Kendal. Di hari lain, Ibu itu jualan
di Pasar Kendal. Dengan membayar 5 ribu, Anda bisa mendapatkan sepincuk pecel
semanggi plus 1 tusuk sate keong.
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Wah semanggi di pecel kak?
BalasHapusAisyah baru tahu lho..